kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

UBS kerek proyeksi harga minyak Brent ke US$ 60 per barel hingga tengah tahun 2021


Kamis, 07 Januari 2021 / 15:44 WIB
UBS kerek proyeksi harga minyak Brent ke US$ 60 per barel hingga tengah tahun 2021
ILUSTRASI. harga minyak diprediksi terus menguat di 2021


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - BERN. Keputusan Arab Saudi yang secara sukarela memangkas produksi minyak mentah sebesar 1 juta barel per hari untuk bulan Februari dan Maret membuat UBS mengerek proyeksi harga minyak Brent untuk tahun ini. 

Mengutip Reuters, UBS menaikkan perkiraannya untuk harga minyak Brent menjadi US$ 60 per barel hingga pertengahan tahun 2021. 

Selain karena pemotongan produksi secara sukarela yang dilakukan Arab Saudi, UBS menyebut, kenaikan target harga minyak ini juga disokong ekspektasi pemulihan tajam dalam permintaan di kuartal kedua yang terjadi berkat keberhasilan vaksin Covid-19 dan peningkatan perjalanan.

Dengan langkah Arab Saudi, peningkatan produksi OPEC+ sebesar 500.000 barel per hari (bpd) yang dilakukan sejak Januari ini berbalik secara penuh. Ini membuat pasar minyak mentah global yang lebih ketat di paruh pertama tahun ini, kata analis di bank Swiss tersebut dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters, Kamis (7/1).

Baca Juga: Investor fokus pada pemangkasan produksi Saudi, harga minyak naik lagi

Seperti diketahui, kemarin (6/1), eksportir minyak terbesar dunia itu menjanjikan pengurangan produksi minyak sukarela sebesar 1 juta (bpd) pada bulan Februari dan Maret. Alhasil, harga minyak mentah acuan termasuk Brent melejit ke level tertinggi sejak Februari 2020.

"Langkah pencegahan dari Kerajaan Arab Saudi menunjukkan kepada kami keinginan untuk mempertahankan harga dan mendukung pasar minyak di tengah kekhawatiran permintaan karena pembatasan mobilitas yang diperpanjang di kawasan Eropa," kata UBS.

"Tetapi jika permintaan turun ke tingkat yang lebih rendah, langkah Arab Saudi juga akan membantu mempercepat proses pengurangan persediaan minyak."

Hingga pukul 15.00 WIB, harga minyak mentah Brent untuk kontrak pengiriman Maret 2021 diperdagangkan sekitar di kisaran US$ 54,59 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Februari 2021 naik menjadi US$ 51,02 per barel.

UBS juga memproyeksi harga minyak Brent diperdagangkan pada level US$ 63 per barel di paruh kedua 2021. Sedangkan untuk harga minyak WTI diperdagangkan lebih rendah US$ 3 per barel dari harga Brent atau berada di kisaran US$ 60 per barel.

Selanjutnya: IHSG naik 1,21%, indeks sektor pertambangan melesat hingga 5,83%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×