Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga tembaga naik pada hari Jumat. Data inflasi Amerika Serikat (AS) yang menggembirakan dapat mendukung penurunan suku bunga di masa depan. Sementara beberapa pedagang membeli kontrak berjangka setelah gagal menembus di bawah support utama.
Harga tembaga berjangka tiga bulan di London Metal Exchange naik 0,9% menjadi US$ 9.597 per metrik ton. Kontrak tersebut telah turun 4% pada bulan Juni dan diperkirakan mengalami kerugian mingguan keenam berturut-turut. Harga tembaga berjangka Comex AS naik 1,1% menjadi US$ 4,39 per pon.
“Dorongan dan tarikan pasar logam dasar saat ini hampir sangat sensitif terhadap prospek penurunan suku bunga,” kata ahli strategi komoditas WisdomTree, Nitesh Shah kepada Reuters.
Dia menambahkan bahwa ECB dan Swiss telah melakukan pemotongan suku bunga. "Pertanyaannya adalah kapan akan ada cukup pendinginan inflasi bagi The Fed untuk mengambil tindakan. Data yang kami peroleh tampaknya mendukung, sehingga penurunan suku bunga bisa dilakukan dalam waktu dekat," imbuh dia.
Baca Juga: Harga Emas Bersinar di Tengah Harapan Penurunan Suku Bunga Setelah Rilis Data Inflasi
Ukuran inflasi pilihan Federal Reserve AS, indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), memberikan data yang menggembirakan pada hari Jumat yang menunjukkan bahwa inflasi sedang melambat.
PElemahan indeks dolar membantu mendukung pasar logam, membuat komoditas yang dihargai dalam mata uang AS lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Ada juga pembelian tembaga setelah bertahan di atas level support utama U$ 9.480 pada hari Kamis, kata seorang pedagang. Penembusan di bawah level tersebut dapat membuka penurunan lebih lanjut hingga sekitar US$ 9.100.
Baca Juga: Begini Prospek Pergerakan Harga Logam Industri Hingga Akhir Tahun 2024
Setelah naik ke rekor tertinggi US$ 11.104,50 per ton pada tanggal 20 Mei, harga tembaga telah turun 14%, sebagian karena lesunya data ekonomi dari Tiongkok dan ketidakpastian mengenai suku bunga AS.
“Saya pikir kita akan melihat rata-rata tembaga sekitar US$ 9.500 per ton pada tahun ini, namun harga kemungkinan akan melampaui U$ 10.500 pada akhir tahun, ketika saya menduga kita akan mengalami penurunan suku bunga pertama di AS,” kata analis StoneX Natalie Scott-Gray.
Harga seng LME bertambah 0,5% menjadi U$ 2,943 per ton, setelah memangkas kenaikan setelah data LME menunjukkan peningkatan persediaan sebesar 9% ke level tertinggi dalam hampir tiga bulan.
Pada logam lainnya, aluminium LME naik 1,4% menjadi US$ 2,527 per ton, nikel naik 0,7% menjadi US$ 17.230, timbal naik 2% menjadi US$ 2.224,50 dan timah melonjak 1,9% menjadi US$ 32.805 per ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News