kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45863,29   1,62   0.19%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Tembaga Naik dari Level Terendah Dalam 8 Pekan di Tengah Bargain Hunting


Selasa, 18 Juni 2024 / 14:52 WIB
Harga Tembaga Naik dari Level Terendah Dalam 8 Pekan di Tengah Bargain Hunting
ILUSTRASI. Harga tembaga naik tipis pada hari Selasa karena bargain hunting setelah harga jatuh ke level terendah dalam delapan pekan.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga tembaga naik tipis pada hari Selasa karena bargain hunting setelah harga jatuh ke level terendah dalam delapan pekan. Tetapi kenaikan harga tembaga terbatas karena prospek permintaan yang lemah dari China.

Harga tembaga untuk pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 0,1% menjadi US$ 9,675.50 per metrik ton pada Selasa (18/6) pukul 13.24 WIB. Sedangkan kontrak tembaga Juli yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange (SHFE) ditutup turun 0,7% pada 78,370 yuan (US$ 10.801,16) per ton..

Tembaga LME turun selama tiga hari perdagangan berturut-turut hingga hari Senin. Bahkan, harga tembaga mencapai level terendah sejak 18 April di US$ 9,587 saat tutup pasar kemarin.

"Rebound dari US$ 9.600 bertepatan dengan pasar saham Amerika Serikat (AS) mendapatkan penawaran beli. Oleh karena itu, ada beberapa pemburu barang murah yang menawar tembaga pada saat yang sama dan harga menyentuh di atas US$ 9.750 pagi ini," kata seorang trader kepada Reuters.

Baca Juga: Harga Emas Diramal Bisa Naik ke US$ 2.350 Jika Penjualan Ritel AS Merosot

Namun kenaikan tersebut terbatas karena data yang lebih lemah dari perkiraan dari konsumen logam terkemuka China. Pertumbuhan output industri Tiongkok pada bulan Mei melambat menjadi 5,6%. Angka ini meleset dari perkiraan sebesar 6%. Sektor manufaktur menyumbang sebagian besar permintaan logam nonferrous.

Sementara itu, nilai impor tembaga ke China masih di bawah nol, yang mencerminkan lemahnya permintaan fisik.

Persediaan tembaga di gudang SHFE dan LME, serta gudang berikat di Shanghai meningkat, yang menunjukkan melimpahnya pasokan.

Harga aluminium LME turun 0,9% menjadi US$ 2.478,50 per ton, harga nikel turun 0,9% menjadi US$ 17.310 per ton, harga seng turun 0,1% menjadi US$ 2.812 per ton, harga timbal meningkat 0,4% menjadi US$ 2.164,50 per ton, dan harga timah turun 0,2% menjadi US$ 32.060 per ton.

Harga aluminium SHFE turun 0,2% menjadi 20.385 yuan per ton, seng naik 0,4% menjadi 23.410 yuan, timbal meningkat 1,5% menjadi 18.895 yuan, timah turun 0,5% menjadi 265.780 yuan sementara nikel turun 1,7% menjadi 133.810 yuan.

Selanjutnya: Rekomendasi Hotel OYO di Yogyakarta dan RedDoorz di Madiun

Menarik Dibaca: Ini Bahan Makanan yang Masuk Kriteria Berkelanjutan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×