Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak mentah turun pada Selasa (10/1), karena para trader menunggu kejelasan tentang rencana kenaikan suku bunga Federal Reserve untuk mengukur dampak pada ekonomi dan permintaan bahan bakar minyak (BBM).
Pembuat kebijakan The Fed mengatakan data inflasi terbaru Amerika Seriat (AS) yang keluar akhir pekan ini akan membantu mereka memutuskan apakah The Fed dapat memperlambat laju kenaikan suku bunga pada pertemuan yang akan datang, menjadi hanya kenaikan 25 basis poin.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell akan berpidato di konferensi bank sentral yang dapat memberikan beberapa sinyal tentang rencana Fed.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Naik 3%, Brent ke US$80,95 dan WTI ke US$76,13
Seperti dikutip Reuters, harga minyak Brent berjangka untuk pengiriman Maret turun 16 sen menjadi US$ 79,49 per barel atau turun 0,2%, pada Selasa pukul 1:15 GMT.
Harga minyak mentah AS juga turun 5 sen atau 0,07% menjadi US$ 74,58 per barel.
Kedua harga minyak patokan tersebut naik 1% pada hari Senin, setelah China membuka perbatasannya pada akhir pekan untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.
China juga mengeluarkan kuota impor minyak mentah gelombang kedua 2023. Impor minyak mentah China secara total di tahun ini akan meningkat 20% dari tahun lalu.
Baca Juga: Harga Minyak Lanjut Menguat, Didukung Optimisme Permintaan China
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News