kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Mentah Naik 3%, Brent ke US$80,95 dan WTI ke US$76,13


Senin, 09 Januari 2023 / 21:27 WIB
Harga Minyak Mentah Naik 3%, Brent ke US$80,95 dan WTI ke US$76,13
ILUSTRASI. Kilang minyak mentah


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah memperpanjang kenaikan pada hari Senin (9/1), naik lebih dari 3%.  Setelah langkah China untuk membuka kembali perbatasannya, mendorong prospek permintaan bahan bakar dan membayangi kekhawatiran resesi global.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik US$2,38 atau 3,03% pada US$80,95 per barel pada 1312 GMT. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik US$2,36 atau 3,2% menjadi US$76,13.

Reli tersebut merupakan bagian dari dorongan pembukaan kembali importir minyak mentah terbesar dunia dan harapan untuk kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang tidak terlalu agresif, dengan ekuitas meningkat dan dolar melemah.

"Jika resesi dihindari, permintaan minyak global dan pertumbuhan permintaan akan tetap tangguh," kata Tamas Varga, broker minyak PVM. Varga menambahkan bahwa perkembangan di China adalah alasan utama kenaikan Senin.

"Pembukaan kembali ekonomi China secara bertahap akan memberikan lapisan dukungan harga tambahan dan tak terukur," katanya.

Reli tersebut mengikuti penurunan minggu lalu lebih dari 8% untuk kedua tolok ukur minyak, penurunan mingguan terbesar mereka pada awal tahun sejak 2016.

Sebagai bagian dari "fase baru" dalam perang melawan COVID-19, China membuka perbatasannya pada akhir pekan untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.

Baca Juga: Banyak Sentimen Negatif Membayangi, Harga minyak Terkoreksi pada Awal Tahun

Di dalam negeri, sekitar 2 miliar perjalanan diperkirakan selama musim Tahun Baru Imlek, hampir dua kali lipat tahun lalu dan 70% dari tingkat 2019.

Menurut sumber dan dokumen yang ditinjau oleh Reuters, China mengeluarkan kuota impor minyak mentah gelombang kedua 2023.  Dengan demikian total untuk tahun ini sebesar 20% dari waktu yang sama tahun lalu.

Meskipun minyak naik pada Senin, masih ada kekhawatiran bahwa arus besar wisatawan China dapat menyebabkan lonjakan infeksi COVID. Sementara kekhawatiran ekonomi yang lebih luas juga masih ada.

Kekhawatiran itu tercermin dalam struktur pasar minyak. Baik kontrak jangka pendek Brent dan minyak mentah AS diperdagangkan dengan diskon hingga bulan depan, struktur yang dikenal sebagai contango, yang biasanya menunjukkan sentimen bearish.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×