kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.270   34,00   0,21%
  • IDX 7.097   49,71   0,71%
  • KOMPAS100 1.026   -3,02   -0,29%
  • LQ45 777   -8,81   -1,12%
  • ISSI 234   3,28   1,42%
  • IDX30 401   -4,82   -1,19%
  • IDXHIDIV20 462   -8,51   -1,81%
  • IDX80 115   -0,50   -0,43%
  • IDXV30 117   -0,60   -0,51%
  • IDXQ30 129   -2,45   -1,87%

Tunggu Lampu Hijau OJK, BEI Targetkan ETF Emas Meluncur di Kuartal IV-2025


Senin, 14 Juli 2025 / 15:50 WIB
Tunggu Lampu Hijau OJK, BEI Targetkan ETF Emas Meluncur di Kuartal IV-2025
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal meluncurkan produk exchange-traded fund (ETF) emas mulai kuartal IV-2025. Namun, saat ini BEI masih menunggu terbitnya regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). REUTERS/Mike Segar


Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal meluncurkan produk exchange-traded fund (ETF) emas mulai kuartal IV-2025. Namun, saat ini BEI masih menunggu terbitnya regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Kita harapkan di kuartal III-2025 bisa terbit (POJK), sehingga nanti ETF emas itu bisa diperdagangkan di Bursa pada kuartal IV-2025," kata Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik saat ditemui Kontan di Jakarta, Senin (14/7).

Sembari menunggu regulasi resmi, BEI aktif menjalin komunikasi dengan sejumlah manajer investasi dan Dewan Syariah Nasional (DSN) terkait pengembangan produk ETF emas. 

"Yang kami dapat update ialah segera akan ada sidang pleno di DSN MUI untuk membahas fatwa produk ETF emas," paparnya.

Baca Juga: Indeks Saham Syariah Merekah, BEI Luncurkan ETF Emas Syariah untuk Kerek Transaksi

Disamping itu, Jeffrey menuturkan kehadiran ETF emas diharapkan bisa mendukung implementasi Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), yang telah memberikan mandat terkait kegiatan usaha bullion. Inisiatif ini juga sejalan dengan program pemerintah melalui Kemenko Perekonomian.

"Produk ETF emas ini merupakan bagian dari upaya nasional untuk mengembangkan kegiatan usaha bullion di Indonesia. Kami berharap kehadirannya bisa memberikan manfaat optimal bagi para investor," ujarnya.

Lebih lanjut, Jeffrey menekankan pentingnya likuiditas dalam produk ETF emas ini. Salah satu kunci utama likuiditas adalah spread atau selisih harga jual dan beli yang sempit.

Baca Juga: ETF Emas Fisik Siap Melantai, Pegadaian Masuk Radar BEI

Jeffrey memberi contoh, untuk pasar fisik emas saat ini, spread bisa mencapai 5%. Artinya, investor harus menunggu harga emas naik lebih dari 5% untuk mendapatkan keuntungan. 

"Kalau kita lihat di Korea, spread ETF emas bisa di bawah 1%. Tentu kita ingin menuju ke arah itu. Tidak langsung, tapi pelan-pelan bisa mengarah kesitu," ujarnya.

Sebagai tambahan informasi, produk ETF emas ini sudah dikaji oleh BEI sejak 2023. Ide peluncuran produk ETF emas ini merupakan salah satu cara yang dilakukan BEI untuk menggenjot pasar ETF.

Selanjutnya: Film Superman Raih US$ 122 M di Pekan Pertama, Berikut Sinopsis & Pemerannya

Menarik Dibaca: Bentuk Ekosistem Perbankan, Bank Muamalat Gandeng Jaringan Sekolah Islam Terpadu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×