Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan peluncuran produk investasi baru berupa exchange traded fund (ETF) emas pada kuartal IV-2025, sembari menanti regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendriki mengatakan bahwa proses peluncuran ETF emas saat ini masih bergantung pada terbitnya Peraturan OJK (POJK) yang tengah disusun.
Baca Juga: BEI Akan Luncurkan ETF Emas, Pas Momentumnya tapi Investor Perlu Perhatikan Ini
“Ditargetkan pada kuartal III tahun ini regulasi dari OJK bisa terbit, sehingga pada kuartal IV ETF emas sudah bisa dicatatkan di BEI,” ujar Jeffrey kepada Kontan.co.id, Senin (16/6).
Sebelumnya, OJK menyampaikan bahwa ETF emas, yang telah digodok sejak 2023, akan menjadi alternatif investasi menarik bagi pelaku industri keuangan non-bank seperti dana pensiun dan perusahaan asuransi.
Jeffrey memastikan bahwa seperti produk ETF lainnya, ETF emas juga akan terbuka untuk investor ritel maupun institusi.
Ia menyebut sudah ada minat kuat dari pelaku pasar.
“Terdapat 12 manajer investasi (MI) yang telah menyatakan minat untuk menerbitkan ETF emas ini,” ujarnya.
BEI sendiri sudah menjalin diskusi dengan sejumlah MI, baik lokal maupun asing, yang telah memiliki pengalaman dalam penerbitan produk ETF emas di negara masing-masing.
Baca Juga: Bos Dapen BCA Ungkap Kelebihan dan Risiko Investasi di ETF Emas
Sambil menunggu aturan resmi dari OJK, BEI juga aktif berkoordinasi dengan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) untuk memperoleh fatwa kesesuaian syariah atas produk ini.
“Kami berharap ETF emas juga bisa memperoleh fatwa syariah pada tahun ini,” tambah Jeffrey.
Sebagai informasi, ETF emas merupakan jenis reksa dana yang diperdagangkan di bursa dan dirancang untuk mengikuti harga emas fisik.
Produk ini memungkinkan investor berinvestasi pada emas tanpa harus memiliki logam mulia secara fisik.
Baca Juga: ETF Emas Bisa Jadi Alternatif Investasi IKNB
Dengan mekanisme perdagangan di bursa, likuiditas ETF emas menjadi lebih tinggi dibandingkan emas fisik, meskipun harga ETF ini tetap mencerminkan pergerakan harga emas global.
Selanjutnya: Investor Wait and See, Rupiah Diperkirakan Bergerak Sideways, Selasa (17/6)
Menarik Dibaca: Ini Cara Lunasi Cicilan Pinjaman Rp 10 Juta Setiap Bulanan dan Biaya Tersembunyi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News