kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tunggu keputusan The Fed, ini tips menggali cuan dari Paramitra Sekuritas


Rabu, 12 September 2018 / 18:34 WIB
Tunggu keputusan The Fed, ini tips menggali cuan dari Paramitra Sekuritas
ILUSTRASI. Pasar Modal


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham Tanah Air masih bergerak volatile dalam sepekan terakhir. Sumber utamanya masih dari sentimen eksternal terkait gejolak perang dagang dan krisis nilai tukar di negara berkembang, sehingga berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah.

Tak berhenti di sana, pasar tengah menanti perkembangan dan keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuannya atau Fed Fund Rate (FFR) pekan depan. Sebagian besar pelaku pasar domestik optimistis renncana tersebut akan dieksekusi pada rapat bulan ini.

Senior Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar mengatakan, secara psikologis pasar meyakini kemungkinan akan adanya kenaikan suku bunga acuan The Fed bulan ini. Diikuti kenaikan suku bunga lanjutan antara November atau Desember tahun ini. "Proyeksi sudah kelihatan jelas di market," kata William kepada Kontan.co.id, Rabu (12/9).

Namun di tengah kekhawatiran tersebut, William melihat peluang bagi para investor untuk mencuri cuan di tengah risiko depresiasi pasar. "Tipsnya simpel, dengan risiko market akan tertekan sampai akhir tahun, investor perlu menjaga porsi cash mereka sekitar 20% hingga 50%," kata William.

Selain itu, investor tidak perlu melakukan diversifikasi, melainkan cukup melirik beberapa saham blue chip yang terbilang murah ataupun salah harga. Menurutnya, akumulasi bisa dilakukan saat ini pada saham yang tergolong undervalue.

"Langkah selanjutnya, investor perlu menghindari perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat rasio utang yang sangat tinggi, mengingat adanya potensi kenaikan suku bunga BI ke depannya," ungkap William.

William menegaskan, ketika indeks masih berada di level 5.900, maka ini waktu yang tepat bagi investor untuk masuk ke saham-saham murah. Hanya saja, diversifikasi perlu dikurangi. Investor perlu fokus pada beberapa saham yang memang sudah salah harga dan memiliki fundamental yang relatif bagus dan masuk kategori saham murah.

Adapun beberapa saham yang jadi rekomendasi Paramitra Alfa Sekuritas adalah PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dengan target harga mencapai Rp 3.000. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) cukup menarik dengan market cap terbesar kedua saat ini, dengan target harga Rp 4.400.

"Kalau saya lihat, HMSP ini harganya sudah turun cukup signifikan, jadi sudah bisa dikoleksi," ujarnya.

Rekomendasi terakhir adalah saham PT Indika Energy Tbk (INDY) dengan target harga Rp 5.500. Ketiga saham tersebut, menurutnya masih sangat potensial untuk dikoleksi dari sekarang.

Di sisi lain, bagi investor yang masih ragu dan memilih untuk wait and see sembari menunggu hasil keputusan The Fed pekan depan, langkah untuk mengamankan cash sekitar 20% hingga 50% bisa dilakukan dari sekarang. "Wait and see juga kami sarankan, tapi tetap harus masuk ke pasar dengan fundamental yang bagus," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×