Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich menilai, penurunan kepemilikan asing terjadi karena kekhawatiran investor atas ketidakpastian akan dampak Covid-19. Alhasil, investor global cenderung menghindari emerging market, meskipun belakangan kurs nilai tukar rupiah sudah menguat.
Baca Juga: Ganti SPN 3 bulan, Kemenkeu gunakan SBN 10 tahun dalam asumsi makro APBN 2021
Kekhawatiran tersebut berdampak di sektor riil dan berpengaruh ke perbankan. Investor juga masih mengawasi realisasi budget defisit Tanah Air, apakah akan mencapai 5% atau bahkan lebih. "Ditambah lagi risiko supply SBN karena jumlahnya kini bertambah signifikan," ujar Farash kepada Kontan.co.id, Kamis (14/5).
Untuk itu, Farash memperkirakan tren penurunan kepemilikan asing di SBN tidak akan berkurang atau bertambah secara drastis. Hal ini dikarenakan mulai meredanya kepanikan global akan persebaran Covid-19.
"Di sisi lain, belum cukup sentimen positif yang bisa membawa kembali inflow ke Indonesia," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News