kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Tunggu kebijakan BoJ, bursa Asia fluktuatif


Rabu, 22 Januari 2014 / 09:37 WIB
Tunggu kebijakan BoJ, bursa Asia fluktuatif
ILUSTRASI. Promo Traveloka Tiket Bus & Travel, Nikmati Diskon s.d Rp50.000 Hingga 30 Sept 2022


Sumber: Bloomberg | Editor: Asnil Amri

TOKYO. Bursa saham Asia bergerak fluktuatif sebelum Bank of Japan mengeluarkan pernyataan terkait kebijakan moneter Jepang hari ini (22/1).

Pada pukul 10.56 waktu Tokyo hari ini, Rabu (22/1), indeks MSCI Asia Pacific naik kurang dari 0,1% menjadi 139,56. Sebelumnya, indeks ini turun sebesar 0,2%. Indeks menuju penurunan bulanan terbesar sejak Agustus.

Saham Asia yang turun antara lain; perusahaan tambang BHP Billiton turun 1,7% di Sydney karena produksi bijih besi dan minyak bumi perseroan melesat dari perkiraan analis. Kemudian saham perusahaan penyulingan minyak JX Holdings Inc juga turun 1,7%.

Begitu juga dengan saham Newcrest Mining Ltd, produsen emas terbesar di Australia yang juga turun 3,1% karena harga emas turun. Sedangkan saham yang naik adalah; Tokyo Steel Manufacturing Co yang mencatat kenaikan 5%.

"Pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat akan membantu meningkatkan penghasilan," Khiem Do, analis dari Baring Asset Management .

Sementara itu, indeks Topix Jepang naik 0,2% karena adanya pernyataan dari BOJ terkait kebijakan moneter hari ini. Indeks NZX 50 Selandia Baru juga naik 0,3%, China Shanghai Composite Index naik 0,6%,dan indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,1%.

Begitu juga dengan indeks Taiex Taiwan yang naik 0,1%. Namun, nasib berbeda dialami Kospi Korea Selatan yang justru kehilangan 0,1%. Begitu juga dengan Indeks Australia S & P/ASX 200 yang turun 0,8% karena adanya inflasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×