Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Penguatan dollar AS kembali menahan laju harga emas. Kemarin (21/1), logam mulia ini bergerak fluktuatif, dengan kecenderungan turun. Padahal, permintaan dari China naik jelang Imlek.
Data Bloomberg menunjukkan, Selasa (21/1) hingga pukul 17.30 WIB, harga emas untuk kontrak pengiriman Februari di Bursa Comex tergelincir 0,33% dari hari sebelumnya ke posisi US$ 1.247,8 per ons troi. Meski begitu, pada perdagangan pagi, harga emas sempat naik 0,29%.
Sejumlah analis menilai, tingginya permintaan fisik di China menjelang Imlek menyokong harga emas. Apalagi, harganya sudah murah, sebab terkoreksi 28% pada tahun lalu. "Permintaan perhiasan di China relatif tetap kuat," kata Jeff Sica, President of Sica Wealth Management di New Jersey, seperti dikutip dari Bloomberg.
Kepala Riset dan Analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra sependapat, kenaikan harga emas tersokong permintaan fisik di China menjelang Imlek. Data ETF Gold Trust juga menunjukkan, kenaikan pembelian aset emas sebesar 0,9% pada Jumat (17/1). Padahal, selama beberapa bulan terakhir di 2013, ETF Gold Trust mencatatkan penjualan aset emas.
Ariston bilang, secara keseluruhan, tren harga emas masih naik, karena belum adanya kepastian pengurangan stimulus Amerika Serikat (AS). Ia menebak, hingga akhir tahun ini, harga emas bisa mencapai US$ 1.280 per ons troi. "Tapi, menjelang rapat The Fed yang akan memutuskan soal pengurangan stimulus AS pekan depan, ada potensi koreksi emas," ujarnya.
Analis Commerzbank AG, Eugen Weinberg di Frankfurt bahkan menduga, harga emas akan terkerek ke US$ 1.400 pada akhir 2014, seiring permintaan yang meningkat.
Bisa mulai koleksi
Dengan prospek jangka panjang masih naik, maka berinvetasi di emas batangan pun masih menarik. Kemarin (21/1), harga emas batangan di Divisi Logam Mulia, PT Aneka Tambang Tbk bertahan di level Rp 535.000 per gram. Harga ini sudah naik sebesar Rp 5.000 dibanding akhir pekan lalu.
Ariston melihat, harga emas batangan Antam stabil, cenderung naik sejak awal tahun. Ini karena permintaan emas fisik di Indonesia termasuk cukup tinggi. "Kalau ingin beli, saat ini momennya cukup tepat, dengan prospek harga emas dunia masih reli. Asalkan, pegangnya untuk jangka panjang," ungkapnya.
Ia memprediksi, hingga akhir tahun, emas batangan bisa menyentuh harga Rp 540.000 per gram. Ini di atas harga penutupan akhir 2013, yaitu Rp 524.000 per gram.
Analis Soegee Futures, Nizar Hilmy menyarankan investor mengoleksi emas batangan setelah perayaan Imlek, karena harga akan turun.
Adapun, bagi investor yang sudah mengoleksi emas batangan, kata Nizar, sebaiknya tidak melepasnya pada saat ini. "Karena sampai akhir tahun, harganya bisa capai Rp 560.000," prediksi Nizar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News