Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selasa (12/2) Bursa Efek Indonesia (BEI) merah membara. Ketika bursa saham tutup lapak, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 68,68 poin (-1,06%) dari penutupan sebelumnya, lalu mendarat di angka indeks 6.426,33.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turun dengan persentase lebih besar. Melorot 11,94 poin (-1,17%), LQ45 berakhir di 1.008,82.
Indika Energy Tbk (INDY), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Waskita Karya Tbk (WSKT) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing dengan PER 4,52 kali, 4,96 kali, dan 5,2 kali.
Posisi selanjutnya diisi oleh ITMG, ADRO, INKP, UNTR, TKIM, ERAA, dan WSBP.
Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar ini, tujuh saham harganya turun dari harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah INDY, WSKT, Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), United Tractor Tbk (UNTR) Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), dan Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).
Adapun tiga saham yang lain, yaitu SRIL, Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan Adaro Energy Tbk (ADRO), mampu naik harga.
Sumber: RTI
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News