Reporter: Harris Hadinata | Editor: Harris Hadinata
JAKARTA. PT Trimegah Asset Management (TRAM) bakal menerbitkan reksadana penyertaan terbatas (RDPT) baru. TRAM mengharapkan reksadana ini bisa terbit dalam dua bulan mendatang.
Saat ini, TRAM masih menggodok reksadana khusus ini. Yang jelas, TRAM bakal menginvestasikan dana nasabah di proyek infrastruktur. "Kami investasikan di proyek pembangkit listrik (power plant)," beber Presiden Direktur TRAM Denny R. Thaher, Rabu (9/3). TRAM mempertimbangkan untuk berinvestasi di proyek pembangkit listrik tenaga gas.
Ada beberapa alasan yang membuat anak usaha PT Trimegah Securities Tbk (TRIM) ini memilih proyek power plant. Pertama, dari sisi tenor, proyek power plant tidak sepanjang proyek lain, misalnya jalan tol. "Power plant untuk pembangunan maksimum dua tahun," jelas Denny.
Kedua, imbal hasil yang akan diperoleh dari proyek power plant lebih pasti. Pasalnya begitu proyek tersebut selesai, proyek tersebut bisa langsung memberi imbal hasil. "Kalau kita bicara jalan tol, begitu selesai dia belum akan mencapai kapasitas maksimum. Sementara kalau power plant dioperasikan kapasitasnya langsung 100%," imbuh Denny.
Ketiga, potensi imbal hasil yang diberikan juga cukup besar. "Kalau jalan tol potensi return sekitar 16%-17%, kalau power plant bisa di atas itu," sebut Denny. Padahal tenor investasinya lebih pendek.
Meski begitu, Denny mengakui risiko berinvestasi di proyek infrastruktur ini cukup besar. Hambatan investasi di proyek ini adalah tidak adanya bahan bakar untuk pembangkit listrik. "Misalnya pembangkit listrik batubara, batubaranya ada atau tidak?," cetus Denny.
Rencananya, TRAM akan menginvestasikan dana investor di proyek power plant yang berlokasi di Sumatra dan Kalimantan. Namun Denny mengaku masih belum bisa memberi informasi detil soal proyek tersebut. Dari reksadana ini, TRAM berharap bisa memperoleh dana kelolaan sekitar Rp 500 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News