kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Tren penurunan suku bunga berlanjut, reksadana terproteksi bisa jadi pilihan


Minggu, 27 Oktober 2019 / 10:48 WIB
Tren penurunan suku bunga berlanjut, reksadana terproteksi bisa jadi pilihan
ILUSTRASI. Ilustrasi reksadana. KONTAN/Baehaki/2018/03/13


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) kembali turun bulan ini ke angka 5%. Hal ini menjadikan reksadana terproteksi masih layak untuk dicermati oleh investor.

Tingkat return reksadana terproteksi dinilai masih tinggi dibandingkan instrumen lainnya. Apalagi, reksadana terproteksi yang berisi surat utang negara korporasi diprediksi masih bisa memberikan return lebih dari 7%.

Kepala Riset Infovesta Utama Wawan Hendrayana berpendapat bahwa reksadana terproteksi ini justru menarik di tengah suku bunga acuan BI yang turun. Dia bilang, tren penurunan suku bunga ini memicu investor memilih reksadana terproteksi dibandingkan dengan deposito. "Justru reksadana terproteksi ini menarik karena deposito turun terus," ujar Wawan.

Wawan menyebutkan bahwa untuk saat ini, return reksadana terproteksi yang berisi surat utang negara masih berada di 6,5%. Sementara reksadana ebraset surat utang korporasi jauh lebih tinggi, tergantung peringkat.

Baca Juga: Kupon Kurang Menarik, Penjualan ORI016 Gagal Mencapai Target

Dia melihat, saat ini adalah waktu yang tepat untuk masuk reksadana terproteksi. "Saya lihat suku bunga BI masih bisa turun di tahun depan sampai 4,5% sehingga menarik untuk masuk reksadana terproteksi saat ini," jelas Wawan.

Senada, Head of Fixed Income Fund Manager Prospera Asset Management Eric Sutedja menilai, meskipun return sedikit turun akibat suku bunga BI turun, reksadana terproteksi masih menarik. Ini karena spread dengan produk sejenis reksadana terproteksi masih besar. "Dibanding deposito, meski tenor tidak sama panjang, reksadana terproteksi tetap jauh lebih menarik," ujar Eric.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×