kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren harga nikel positif hingga akhir bulan


Jumat, 04 November 2016 / 19:42 WIB
Tren harga nikel positif hingga akhir bulan


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Nikel kembali menanjak setelah jatuh cukup dalam. Sentimen positif mengitari harga nikel hingga mampu menjaga tren kenaikan harga setidaknya hingga akhir bulan.

Mengutip Bloomberg, Kamis (3/11) harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 1,6% ke level US$ 10.480 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, harga nikel menanjak 1,1%.

Harga nikel bergerak naik setelah tergerus 0,8% pada Rabu (2/11). Analis PT Asia Tradepoint Futures, Andri Hardianto mengatakan, kenaikan harga nikel disebabkan oleh technikal rebound setelah jatuh cukup dalam sehari sebelumnya. Penguatan harga dapat berlanjut dengan dorongan aktivitas manufaktur dan industri China.

Tak hanya China, aktivitas manufaktur di kawasan Eropa juga cukup positif. Menurut Andri, data tersebut mengindikasikan adanya kenaikan permintaan nikel sehingga dapat menjaga laju harga setidaknya hingga akhir bulan ini. "Tetapi memang dalam jangka pendek ada sentimen dari pemilihan umum presiden serta data ekonomi Amerika Serikat," ujarnya.

Klaim pengangguran AS pekan lalu naik menjadi 265.000 dari sebelumnya 258.000. Sementara data tenaga kerja yakni ADP Non-Farm Employment Change bulan Oktober turun ke angka 147.000 dari sebelumnya 202.000. Lalu data manufaktur tergerus menjadi 54,8 dari sebelumnya 57,1.

Serangkaian data negatif dari negeri Paman Sam membuat laju dollar AS cenderung tertekan. Apalagi investor masih mewaspadai pemilihan presiden AS setelah polling terbaru menunjukkan hasil yang hampir imbang antara Hillary Clinton dan Donald Trump.

Nikel dapat mengambil peluang untuk kembali menguat di akhir pekan. Tetapi laju harga nikel masih menanti data tenaga kerja AS dari pemerintah yakni Non Farm Payroll (NFP) bulan Oktober yang diprediksi naik menjadi 174.000 dari sebelumnya 156.000.

Tingkat upah per jam diprediksi naik menjadi 0,3% dari sebelumnya 0,2% sementara tingkat pengangguran turun menjadi 4,9% dari sebelumnya 5,0%. "Pelaku pasar akan fokus terlebih dahulu ke data tenaga kerja. Jika tenaga kerja AS membaik, USD akan menguat dan menekan nikel dalam jangka pendek," imbuh Andri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×