kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Nikel dalam tekanan ancaman ekspor Indonesia


Rabu, 26 Oktober 2016 / 20:50 WIB
Nikel dalam tekanan ancaman ekspor Indonesia


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Nikel memimpin pelemahan pada logam industri lantaran Indonesia siap untuk membahas pelonggaran larangan ekspor. Logam industri tergerus kecuali aluminium yang menguat lantaran adanya masalah pengiriman dari China.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral hari ini menyatakan akan membahas kebijakan ekspor dengan para penambang nikel dan smelter dalam negeri pekan depan. Pemerintah mempertimbangkan untuk merevisi peraturan untuk mengizinkan pengiriman nikel selama 2017.

Mengutip Bloomberg, Rabu (26/10) harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange turun 0,7% menjadi US$ 10.150 pada pukul 10.31 waktu London. Logam ini telah mencatat kenaikan sepanjang tahun di tengah spekulasi pemangkasan output Filipina.

"Pasar nikel telah didominasi oleh resiko geopolitik pada pertengahan tahun 2016, dari Filipina dan Indonesia," ujar Nicholas Snowdon, analis Standard Chartered Plc yang berbasis di London dalam laporan yang dikutip Bloomberg, Rabu (26/10).

"Resiko ini dapat membawa efek penting pada prospek keseimbangan pasar," imbuhnya. Standard Chartered melihat harga rata - rata nikel tahun 2017 di kisaran US$ 11.275 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×