kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.616   19,00   0,11%
  • IDX 6.938   105,33   1,54%
  • KOMPAS100 1.005   17,61   1,78%
  • LQ45 780   14,35   1,87%
  • ISSI 220   2,21   1,02%
  • IDX30 404   7,23   1,82%
  • IDXHIDIV20 476   9,05   1,94%
  • IDX80 113   1,75   1,57%
  • IDXV30 116   1,43   1,25%
  • IDXQ30 132   2,82   2,18%

Nikel dalam tekanan ancaman ekspor Indonesia


Rabu, 26 Oktober 2016 / 20:50 WIB
Nikel dalam tekanan ancaman ekspor Indonesia


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Nikel memimpin pelemahan pada logam industri lantaran Indonesia siap untuk membahas pelonggaran larangan ekspor. Logam industri tergerus kecuali aluminium yang menguat lantaran adanya masalah pengiriman dari China.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral hari ini menyatakan akan membahas kebijakan ekspor dengan para penambang nikel dan smelter dalam negeri pekan depan. Pemerintah mempertimbangkan untuk merevisi peraturan untuk mengizinkan pengiriman nikel selama 2017.

Mengutip Bloomberg, Rabu (26/10) harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange turun 0,7% menjadi US$ 10.150 pada pukul 10.31 waktu London. Logam ini telah mencatat kenaikan sepanjang tahun di tengah spekulasi pemangkasan output Filipina.

"Pasar nikel telah didominasi oleh resiko geopolitik pada pertengahan tahun 2016, dari Filipina dan Indonesia," ujar Nicholas Snowdon, analis Standard Chartered Plc yang berbasis di London dalam laporan yang dikutip Bloomberg, Rabu (26/10).

"Resiko ini dapat membawa efek penting pada prospek keseimbangan pasar," imbuhnya. Standard Chartered melihat harga rata - rata nikel tahun 2017 di kisaran US$ 11.275 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×