CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Tren harga emas masih bullish


Senin, 18 September 2017 / 22:38 WIB
Tren harga emas masih bullish


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Walaupun harganya terus menunjukkan koreksi, tren harga emas masih bullish. Komoditas logam mulia itu dinyakini mampu kembali unjuk gigi. Apalagi saat ini harganya masih tetap bertengger di atas level US$ 1.300 per ons troi.

Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, selama harga emas masih kuat di atas level US$ 1.300 per ons troi, kans untuk kembali menguat cukup tinggi. Menurutnya kalau hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) bernada dovish, emas kemungkinan bergerak naik.

“Sebenarnya secara jangka panjang faktor positif tetap datang dari pemerintahan dalam negeri Amerika Serikat (AS). Sejauh ini semua agenda ekonomi Presiden Trump kan belum ada yang terealisasi,” terangnya kepada KONTAN, Senin (18/9).

Ditambah lagi menjelang perayaan Diwali atau festival cahaya di India, permintaan emas diperkirakan akan meningkat. Selain menggerakkan harga minyak sawit mentah, festival cahaya itu juga berpeluang menggerakkan kebutuhan emas. “Terkait pamor safe haven, tiga tahun terakhir jumlah pemindahan portofolio dari aset berisiko ke aset lindung nilai sudah naik 5%-10%,” imbuhnya.

Ia memperkirakan hingga akhir kuartal III 2017, harga emas masih mampu bergerak di kisaran US$ 1.300,00 – US$ 1.357,40 per ons troi. Menurutnya tren emas masih cukup bullish.

Secara teknikal, hampir semua indikator menunjukkan peluang penguatan. Saat ini harga bergerak di atas garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200 yang memberi sinyal penguatan. Potensi penguatan juga terlihat pada indikator relative strength index (RSI) di level 50 dan indikator moving average convergence divergence (MACD) di area positif.

Hanya indikator stochastic yang menunjukkan sinyal koreksi karena berada di level 22. “Kalaupun koreksi, turunnya terbatas,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×