Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Harga komoditas emas tergerus di hari kedua setelah bursa saham Amerika Serikat (AS) menyentuh level tertinggi pekan lalu. Pelaku pasar kembali berminat pada aset berisiko lantaran meredanya kekhawatiran terkait badai di negara tersebut serta ketegangan Korea Utara.
Mengutip Bloomberg, Senin (18/9), pukul 13.19 WIB, harga emas kontrak pengiriman Desember 2017 di Commodity Exchange tergerus 0,42% ke level US$ 1.319,7 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Emas melanjutkan koreksi yang terjadi sejak akhir pekan lalu.
Indeks S&P 500 naik ke atas 2.500 untuk pertama kalinya pada Jumat (15/9). Indeks Dow Jones Industrial Average juga menorehkan rekor tertinggi.
"Dengan pasar ekuitas AS yang mencapai titik tertinggi sepanjang masa, penutupan emas yang lemah minggu ini bukan hal yang tak terduga," kata Jordan Eliseo, Kepala Ekonom Australian Bullion Co. di Sydney, seperti dikutip Bloomberg, Senin (18/9).
Menteri Luar Negeri Rex Tillerson menyatakan, AS tengah mencari resolusi damai tetapi, tetap siap menggunakan kekuatan militer jika upaya diplomatik gagal mengakhiri perselisihan nuklir dengan Korea Utara.
"Dengan posisi diplomatik sejuah ini, harga emas mungkin tidak memiliki banyak ruang untuk mempertahankan kenaikan pada pekan ini, melawan ekspektasi sebelumnya," tutur Jingyi Pan, Ahli Strategi Pasar IG Asia, dalam sebuah catatan.
Fokus sekarang beralih ke pertemuan The Fed minggu ini, di mana para pejabat diharapkan mengumumkan pengurangan neraca bank sentral senilai $ 4,5 triliun dengan tetap mempertahankan suku bunga acuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News