kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.690.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   35,00   0,21%
  • IDX 6.636   18,15   0,27%
  • KOMPAS100 963   0,22   0,02%
  • LQ45 750   -3,09   -0,41%
  • ISSI 206   1,44   0,70%
  • IDX30 391   -0,88   -0,23%
  • IDXHIDIV20 470   -5,41   -1,14%
  • IDX80 109   -0,01   -0,01%
  • IDXV30 113   0,06   0,05%
  • IDXQ30 128   -0,77   -0,60%

Tren Bullish Emas Masih Berlanjut, Diperkirakan Bakal Sampai US$ 3.000 di Pekan Ini


Minggu, 09 Maret 2025 / 19:40 WIB
Tren Bullish Emas Masih Berlanjut, Diperkirakan Bakal Sampai US$ 3.000 di Pekan Ini
ILUSTRASI. Harga emas diperkirakan masih akan melanjutkan tren bullish dalam sepekan ke depan. Diperkirakan harganya akan menyentuh US$ 3.000 per ons troi.KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas diperkirakan masih akan melanjutkan tren bullish dalam sepekan ke depan. Diperkirakan harganya akan menyentuh US$ 3.000 per ons troi.

Berdasarkan Trading Economics, harga emas berada di US$ 2.911 per ons troi pada Jumat (7/3). Sepekan terakhir, harganya telah naik 1,91%.

Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha mengatakan berlanjutnya tren bullish emas didukung melemahnya dolar AS yang tetap berada di dekat level terendahnya sejak 11 November. Penyebab utama pelemahan ini adalah meningkatnya kekhawatiran terhadap kebijakan tarif perdagangan yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump.

"Perubahan arah kebijakan tarif terhadap Meksiko dan Kanada semakin membebani sentimen investor, sehingga meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai aset safe-haven," tulisnya dalam riset, Jumat (7/3).

Baca Juga: Harga Emas Diproyeksi Tembus US$3.000 Per Ons Troi di Pekan Depan

Selain itu, ketidakpastian kebijakan ekonomi AS turut memberikan dukungan bagi emas. Presiden The Fed Philadelphia, Patrick Harker, dalam pernyataannya pada hari Kamis (6/3), mengungkapkan bahwa ancaman terhadap pertumbuhan ekonomi semakin besar. Meskipun ekonomi AS masih menunjukkan pertumbuhan dengan tingkat pengangguran yang rendah, prospek inflasi tetap menjadi perhatian utama The Fed.

Menurut Andy, ketidakpastian ini turut meningkatkan ekspektasi bahwa bank sentral dapat mempertahankan kebijakan suku bunga yang lebih longgar. Hal itu yang pada akhirnya dinilai juga akan mendukung kenaikan harga emas.

Dari data ekonomi, laporan Klaim Tunjangan Pengangguran Awal AS menunjukkan penurunan lebih dari yang diperkirakan, mencapai 221 ribu selama pekan yang berakhir pada 1 Maret. Namun, data ini tidak cukup kuat untuk memberikan dukungan bagi Dolar AS atau menekan harga emas.

"Investor tetap fokus pada faktor makroekonomi yang lebih besar, termasuk kebijakan perdagangan AS dan sinyal dari The Fed mengenai arah kebijakan moneter selanjutnya," katanya.

Selain itu, secara teknikal ia melihat bahwa kombinasi candlestick dan indikator Moving Average yang terbentuk saat ini, pergerakan emas masih menunjukkan momentum kenaikan yang kuat. Proyeksi harga mengindikasikan potensi kenaikan hingga level US$ 3.000.

"Namun, jika terjadi reversal dan harga menembus level support di US$ 2.840, maka penurunan lebih lanjut bisa mencapai US$ 2.750 dalam beberapa hari ke depan," tutupnya.

Baca Juga: Profit 27,40% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Masih Mandeg (9 Maret 2025)

Selanjutnya: Banjir Brand Fesyen Lokal Ternama, GlamLocal Ramai Disebu Pengunjung

Menarik Dibaca: 14 Ramuan untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi secara Alami

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×