kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trafik kunjungan pasien menurun, pendapatan Mitra Keluarga (MIKA) tertekan 8,86%


Minggu, 02 Agustus 2020 / 20:16 WIB
Trafik kunjungan pasien menurun, pendapatan Mitra Keluarga (MIKA) tertekan 8,86%
ILUSTRASI. Suasana rumah sakit Mitra Keluarga di Depok, Jawa Barat, Senin (2/3/2020). Mitra Keluarga (MIKA) mengantongi pendapatan bersih hingga Rp 1,44 triliun di enam bulan pertama 2020.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan sepanjang semester I 2020. MIKA mengantongi pendapatan bersih hingga Rp 1,44 triliun di enam bulan pertama 2020. Pendapatan ini turun 8,86% dibanding dengan semester I 2019 yang mencapai Rp 1,58 triliun.

Penurunan pendapatan di semester I 2020 ini dipicu oleh langkah pemerintah dalam mengontrol penyebaran virus Covid-19 di Indonesia dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada bulan April 2020. Cepatnya penyebaran virus menyebabkan kekhawatiran masyarakat untuk melakukan perawatan medis di fasilitas kesehatan.

Di saat yang sama, beberapa dokter di Mitra Keluarga juga mengurangi jam praktik di rumahsakit. Akibatnya, trafik pasien Mitra Keluarga turun hingga dua digit. Mengutip data dari website resmi MIKA, di semester I 2020 volume rawat inap dan rawat jalan turun masing-masing 11,43% dan 19,72% secara tahunan atau year on year (yoy).

Baca Juga: Semester I 2020, pendapatan dan laba bersih Mitra Keluarga (MIKA) turun

Akan tetapi, Investor Relation Mitra Keluarga Karyasehat Aditya Widjaja bilang, sejak bulan Juni kondisi tersebut mulai membaik. Jumlah pasien mulai meningkat ketimbang di bulan April dan Mei. Perbaikan kondisi tersebut didorong relaksasi PSBB dan penambahan jam praktik dari dokter yang sebelumnya sempat dikurangi.

Untuk kinerja MIKA hingga akhir tahun, Aditya bilang belum memiliki proyeksi sebab kondisi hingga saat ini masih belum menentu. Yang jelas, sejauh ini pihaknya akan menangkap peluang yang ada dengan merawat pasien Covid-19. Di sisi lain, MIKA memaksimalkan potensi dari screening Covid-19 test seperti rapid dan swab.

Mengutip dari website resminya, MIKA berinisiatif membangun Rumah Screening yang terpisah dari gedung rumahsakit utama untuk menangani kasus-kasus yang berhubungan dengan pernafasan sebagai bagian dari tindakan pengendalian penyebaran virus. Sejauh ini, Mitra Keluarga telah merawat lebih dari 2.500 pasien positif dan PDP Covid-19, melakukan lebih dari 110.000 tes Rapid dan lebih dari 18.000 tes PCR.

Baca Juga: Kisaran harga vaksin Covid-19 Rp 581.000, ini perbandingannya dengan vaksin lainnya

MIKA juga memaksimalkan penggunaan telekonsultasi sebagai alternatif baru bagi pasien yang enggan ke rumahsakit. "Cost juga dilakukan efisiensi untuk menjaga penurunan margin agar tidak terlalu besar penurunannya," kata Aditya ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (30/7).

Adapun beberapa inisiatif efisiensi yang dilakukan MIKA seperti pembekuan perekrutan karyawan dan pemutusan hubungan kerja dengan karyawan baru yang dalam masa percobaan. Hasilnya, pengeluaran gaji telah berkurang sekitar 10% setiap bulan.

Sekadar informasi, di semester I 2020 MIKA mengantongi laba Rp 288,74 miliar. Jumlah ini terkikis 19,61% dibanding laba semester I 2019 yang mencapai Rp 359,19 miliar.

Saham MIKA masih menarik

Walaupun kinerja MIKA kurang memuaskan sepanjang semester I 2020, analis menilai saham MIKA masih menarik. Analis Panin Sekuritas Indonesia William Hartanto mengamati, secara teknikal pergerakan saham MIKA sedang uptrend. Masuknya MIKA menjadi konstituen baru dalam jajaran LQ45 menjadi salah satu sentimen positif, sebab indeks tersebut cukup sering jadi acuan institusi dalam membeli saham.

"Jadi dengan masuknya MIKA ke indeks LQ45 akan menambah daya tarik dan dibeli oleh institusi, di saat bersamaan harga akan mengalami penguatan," kata William kepada Kontan.co.id, Minggu (2/8).

Baca Juga: Ini daftar lengkap emiten penghuni indeks LQ45 periode Agustus 2020-Januari 2021

Adapun William menyarankan buy saham MIKA dengan target harga Rp 2.440 hingga Rp 2.660. Dia pun menyarankan investor untuk berinvestasi di saham MIKA dalam jangka panjang karena sejauh ini volatilitasnya rendah.

Tidak jauh berbeda, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan, saham MIKA saat ini memang cenderung menguat dengan kenaikan hingga 3,45% selama sepekan terakhir. Secara teknikal, MIKA berpotensi melanjutkan penguatan, apalagi jika MIKA berhasil menembus kembali area resistance. "Kembali di Rp 2.480 meskipun kemarin sempat tertinggi di Rp 2.500 namun ditutup Rp 2.400," imbuhnya, Minggu (2/8).

Herditya menyarankan investor untuk buy on weakness MIKA dengan jangka waktu menengah. Target harganya di Rp 2.600 hingga Rp 2.700.

Baca Juga: Mitra Keluarga (MIKA) Lanjutkan Ekspansi Penambahan Rumah Sakit Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×