Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Sekadar informasi, di semester I 2020 MIKA mengantongi laba Rp 288,74 miliar. Jumlah ini terkikis 19,61% dibanding laba semester I 2019 yang mencapai Rp 359,19 miliar.
Saham MIKA masih menarik
Walaupun kinerja MIKA kurang memuaskan sepanjang semester I 2020, analis menilai saham MIKA masih menarik. Analis Panin Sekuritas Indonesia William Hartanto mengamati, secara teknikal pergerakan saham MIKA sedang uptrend. Masuknya MIKA menjadi konstituen baru dalam jajaran LQ45 menjadi salah satu sentimen positif, sebab indeks tersebut cukup sering jadi acuan institusi dalam membeli saham.
"Jadi dengan masuknya MIKA ke indeks LQ45 akan menambah daya tarik dan dibeli oleh institusi, di saat bersamaan harga akan mengalami penguatan," kata William kepada Kontan.co.id, Minggu (2/8).
Baca Juga: Ini daftar lengkap emiten penghuni indeks LQ45 periode Agustus 2020-Januari 2021
Adapun William menyarankan buy saham MIKA dengan target harga Rp 2.440 hingga Rp 2.660. Dia pun menyarankan investor untuk berinvestasi di saham MIKA dalam jangka panjang karena sejauh ini volatilitasnya rendah.
Tidak jauh berbeda, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan, saham MIKA saat ini memang cenderung menguat dengan kenaikan hingga 3,45% selama sepekan terakhir. Secara teknikal, MIKA berpotensi melanjutkan penguatan, apalagi jika MIKA berhasil menembus kembali area resistance. "Kembali di Rp 2.480 meskipun kemarin sempat tertinggi di Rp 2.500 namun ditutup Rp 2.400," imbuhnya, Minggu (2/8).
Herditya menyarankan investor untuk buy on weakness MIKA dengan jangka waktu menengah. Target harganya di Rp 2.600 hingga Rp 2.700.
Baca Juga: Mitra Keluarga (MIKA) Lanjutkan Ekspansi Penambahan Rumah Sakit Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News