Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten milik Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berganti nama menjadi PT Chandra Asri Pasifik Tbk. Perubahan tersebut telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 29 Desember 2023.
Manajemen TPIA menyebut, perubahan nama tersebut merupakan bagian dari strategi Perseroan seiring dengan langkah korporasi terkait diversifikasi bisnis yang dilakukan tak hanya di sektor kimia, tetapi juga infrastruktur.
"Perubahan ini juga turut mengakomodasi pertumbuhan Perseroan yang semakin besar dan luas untuk memberikan dampak positif yang maksimal bagi seluruh pemangku kepentingan Chandra Asri," kata manajemen dalam keterangan resminya dikutip Rabu (3/1).
Rapat telah menyetujui perubahan pada Pasal 1 ayat (1) Anggaran Dasar Chandra Asri mengenai nama dan tempat kedudukan perseroan. dimana nama Chandra Asri berubah dari PT Chandra Asri Petrochemical Tbk menjadi PT Chandra Asri Pacific Tbk atau nama lain yang disetujui oleh Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
Baca Juga: TPIA dan BREN, Dua Emiten Prajogo Pangestu ini Berpeluang Menjadi Anggota Indeks MSCI
Selain itu, RUPSLB juga menyetujui pengangkatan Anawat Chansaksoong sebagai Direktur Chandra Asri menggantikan Bapak Nattapong Tumsaroj yang telah menyampaikan surat pengunduran dirinya kepada Chandra Asri pada tanggal 8 Desember 2023.
Pencalonan Anawat Chansaksoong diusulkan oleh PT Top Investment Indonesia sebagai pemegang 15% saham Chandra Asri. Dia akan menggantikan dan meneruskan sisa masa jabatan Nattapong Tumsaroj sebagai Direktur Chandra Asri terhitung efektif sejak tanggal 1 Januari 2024.
Sebagai mitra pertumbuhan, pada tahun 2023 ini Chandra Asri telah melakukan diversifikasi bisnis untuk memberikan layanan yang lebih baik bagi para pemangku kepentingan dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Chandra Asri berupaya menguatkan bisnisnya di sektor kimia dengan mendirikan pabrik chlor-alkali dan ethylene dichloride ("Pabrik CA-EDC”) melalui salah satu anak usaha Chandra Asri yang bernama PT Chandra Asri Alkali (CAA).
Selain untuk menguatkan bisnis Chandra Asri di sektor kimia, pendirian Pabrik CA-EDC ini juga dilakukan dalam rangka mendukung pengembangan industri hulu aluminium dan nikel untuk mewujudkan percepatan ekosistem Electric Vehicle (EV) dalam negeri serta mendukung sektor infrasturktur di tanah air.
Manajemen mengatakan, Chandra Asri juga berupaya untuk menguatkan sektor infrastruktur dengan mengakuisisi PT Krakatau Daya Listrik (saat ini bernama PT Krakatau Chandra Energi (KCE) dan PT Krakatau Tirta Industri (KTI) melalui salah satu anak usaha Chandra Asri yang bernama PT Chandra Daya Investasi (CDI), dimana PT CDI ini didedikasikan khusus untuk pengembangan solusi infrastruktur grup Chandra Asri.
Baca Juga: Saham Emiten Sektor Energi Terbarukan Diprediksi Akan Jadi Buruan Investor
Diharapkan dengan adanya upaya penguatan sektor infrastruktur oleh grup Chandra Asri, pembangunan kompleks petrokimia berskala global yang dilakukan oleh anak usaha Chandra Asri yang bernama PT Chandra Asri Perkasa (CAP2) dapat terlaksana dengan baik.
Selain untuk pengembangan CAP2, layanan solusi infrastruktur Chandra Asri seperti layanan pelabuhan dan dermaga ke depannya juga akan memberikan dukungan bagi perkembangan industri lainnya di Cilegon.
Sebagai titik awal pelaksanaan ekspansi caustic soda and etylene dichloride ini, grup Chandra Asri bersama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) telah berkolaborasi dalam menjajaki potensi kerja sama penyediaan pasokan caustic soda and etylene dichloride oleh CAA kepada Inalum dengan volume pasokan hingga 120.000 MT per tahun dan potensi penyertaan ekuitas oleh Inalum di dalam CAA hingga 10% dari total equitas CAA.
Setelah mengakuisisi KCE dan KTI, grup Chandra Asri telah memperoleh investasi sebesar US$ 194 juta dari Electric Generating Public Company Limited (EGCO) dimana investasi ini langsung disetorkan EGCO ke dalam PT CDI.
EGCO terseleksi sebagai mitra pilihan Chandra Asri untuk mendukung pertumbuhan eksponensial lini bisnis infrastruktur. "Kolaborasi ini akan menggabungkan keahlian Chandra Asri di sektor kimia dan infrastruktur dengan kemahiran EGCO di bidang solusi ketenagalistrikan dan energi," jelas manjemen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News