Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) tengah dalam pencarian pendanaan cukup besar. Melalui anak usahanya Protelindo Finance B.V., TOWR berencana menerbitkan obligasi berdenominasi dollar Singapura senilai S$ 180 juta. Jika menengok nilai tukar rupiah terhadap dollar Singapura di posisi Rp 9.330, maka surat utang ini setara Rp 1,67 triliun.
Global Capital menuliskan, penerbitan obligasi dengan skema Credit Guaranteed and Investment Facility (CGIF) ini mengalami kenaikan nilai. Tadinya, TOWR akan menerbitkan S$ 138,7 juta atau setara Rp 1,29 triliun.
Dengan meningkatkan nilai penerbitan obligasi, kupon yang diberi pun mengalami pengetatan. Tadinya, DBS dan OCBC sebagai penjamin emisi memberikan kupon 3,35%. Namun diturunkan 10 basis poin menjadi 3,25%. Dus, obligasi ini memiliki tenor 10 tahun.
Pemesanan atau order book investor mencapai S$ 200 juta. Sejumlah 91% penawaran obligasi diberikan kepada investor di Singapura. Di situ, sebesar 97% diserap oleh manajer investasi, asuransi, dan sovereign wealth funds. Lalu sisa 3% lagi diambil perbankan.
Tak hanya penerbitan obligasi, Protelindo juga telah mendapatkan pinjaman perbankan senilai Rp 4,74 triliun melalui anak usahanya PT Profesional Telekomunikasi Indonesia atau Protelindo. Utang ini terdiri dari Rp 4,13 triliun dalam mata uang Dollar dan Rp 610,92 miliar dalam bentuk euro.
Penerbitan obligasi dan pinjaman perbankan ini digunakan untuk membiayai kembali atau refinancing sebagian fasilitas pinjaman yang dimiliki Protelindo dan Protelindo Finance B.V. Pada kuartal ketiga, TOWR mencatat utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam setahun yaitu Rp 1,04 triliun. Sedangkan, utang jangka panjangnya mencapai Rp 7,17 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News