kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.953.000   -3.000   -0,15%
  • USD/IDR 16.500   45,00   0,27%
  • IDX 6.828   -98,48   -1,42%
  • KOMPAS100 988   -16,47   -1,64%
  • LQ45 764   -13,30   -1,71%
  • ISSI 218   -2,39   -1,08%
  • IDX30 396   -7,05   -1,75%
  • IDXHIDIV20 467   -8,64   -1,82%
  • IDX80 111   -1,85   -1,64%
  • IDXV30 114   -1,16   -1,00%
  • IDXQ30 129   -2,13   -1,62%

Tips Investasi Presdir Doo Financial Futures Ariston Tjendra, Gunakan Uang Dingin


Sabtu, 22 Maret 2025 / 11:40 WIB
Tips Investasi Presdir Doo Financial Futures Ariston Tjendra, Gunakan Uang Dingin
Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, menekankan pentingnya investasi menggunakan uang dingin.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

Ariston banyak belajar atas waktunya selama melanjutkan usaha konveksi milik orang tua dari tahun 1997  hingga 2004. Hanya saja, Ariston muda yang saat itu baru lulus kuliah dari Trisakti, belum banyak teredukasi soal investasi.

Kendati demikian, Ariston sangat beruntung saat itu rajin menabung ke bank hingga akhirnya bertemu dengan petugas yang menyarankannya investasi Dolar Amerika Serikat (AS). Nilai tukar rupiah kala itu melejit tahun 1997, dari Rp 2.000 menjadi Rp 17.000 per dolar AS.

Belum lagi, lanjut Ariston, bunga bank saat itu tembus 40% sebulan yang terjadi di sepanjang tahun 1997-1998. Sebelum akhirnya, kondisi berangsur normal setelah BJ Habibie naik menjadi Presiden.

‘’Keuntungan saat itu lumayan dari dolar yang melejit, ditambah waktu itu juga ada bunga bank tinggi,’’ tutur Ariston.

Baca Juga: Belajar Investasi Ala Direktur Utama Verona Indah Pictures (VERN) Pie Titin Suryani

Meski sudah 20 tahun menjadi investor pasar modal, Ariston terus belajar instrumen-instrumen investasi baru. Belakangan ini, orang nomor satu di Doo Financial Futures ini mulai mencoba investasi saham individu atau saham Single Stock Futures (SSF) dari Bursa Efek Indonesia. 

Investasi saham memang sudah lama digelutinya yang dipercaya sebagai wadah untuk menampung dana jerih payah kerja.

Selain itu, Ariston menempatkan dananya sebagian ke emas batangan. Dia juga sempat mencoba kripto, namun tidak bertahan lama karena tidak tahan dengan volatilitas harga aset digital tersebut.

Adapun sejauh ini, aset properti merupakan porsi terbesar dalam portofolio investasi Ariston Tjendra. Pria 47 tahun ini membeli menyewakan beberapa kontrakan yang berada di dekat rumahnya.

Secara komposisi dari skala 1-100%, investasi Ariston di properti sebesar 60%. Sisanya 20% ditempatkan di emas, 10% dialokasikan di aset saham, serta 10% di produk-produk berjangka.

Baca Juga: Jurus Edwin Sebayang, Direktur Purwanto AM, Kelola Portofolio Investasi Pribadi

Ariston menekankan bagi investor terutama pemula untuk berinvestasi ke kepala terlebih dahulu. Dengan kata lain, investor pemula perlu membekali diri dengan pengetahuan yang cukup untuk memulai investasi.

Menurut Ariston, jika benar-benar memahami satu instrumen investasi, maka investor tidak perlu repot-repot diversifikasi, yang walaupun tidak disalahkan juga untuk diversifikasi.

Ketimbang membagi-bagi pos investasi, Ariston lebih menyarankan untuk memaksimalkan keuntungan di instrumen investasi yang benar-benar kita pahami.

‘’Asal kita tahu instrumennya seperti apa, cara kerjanya, maka kita tidak perlu memaksa diri untuk diversifikasi. Kita bisa fokus ke properti-properti saja, fokus ke emas-emas saja, tergantung apa yang kita tahu tentang produk investasi tersebut,’’ pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×