kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TINS pangkas capex jadi Rp 800 miliar


Rabu, 17 September 2014 / 17:09 WIB
TINS pangkas capex jadi Rp 800 miliar
ILUSTRASI. Daftar Kode Redeem Genshin Impact April 2023, Masih Aktif Berhadiah Primogem


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Rencana ekspansi PT Timah (Persero) Tbk (TINS) di tahun inj tidak sepenuhnya bisa direalisasikan lantaran harga jual timah diprediksi tidak mencapai level yang diharapkan sebelumnyan.

Sukrisno, Direktur Utama TINS menyatakan, perusahaan awalnya ingin lumayan ekspansif dengan menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai Rp 1,4 triliun. Anggaran itu ditetapkan dengan asumsi bahwa harga jual timah di tahun ini bisa mencapai US$ 25.000-US$ 26.000 per ton.

Namun, hingga semester I-2014, harga jual timah baru mencapai kisaran US$ 23.000 per ton. TINS pun memprediksi harga jual di tahun ini maksimal hanya akan mencapai US$ 24.000 per ton. "Jadi, kami kemungkinan akan turunkan capex jadi Rp 800 miliar, sisanya dilimpahkan ke tahun depan," kata Sukrisno dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (17/9).

Toh, TINS meyakini pemangkasan capex tidak akan mempengaruhi kinerja keuangan di tahun ini. TINS, bahkan, membidik pertumbuhan laba bersih sekitar 10%-20% dibandingkan perolehan tahun 2013 yang tercatat Rp 515,08 miliar.

Mengacu pada proyeksi tersebut, TINS setidaknya ingin mencetak laba bersih Rp 566,59 miliar hingga Rp 618,1 miliar di akhir tahun ini. "Kami optimis mencapai target ini karena harga timah biasanya akan naik di semester kedua," ujar Sukrisno.

Hingga semester I  lalu, harga timah yang diterima TINS mencapai US$ 23.193 per ton dibandingkan periode sama tahun lalu yang US$ 22.882 per ton. Sementara laba bersih TINS sudah mencapai Rp 202,75 miliar di Januari-Juni 2014, dari periode sama tahun lalu yang tercatat Rp 141,52 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×