kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

TINS: Izin menguasai Koba Tin terhambat kasus Jero


Rabu, 17 September 2014 / 16:34 WIB
TINS: Izin menguasai Koba Tin terhambat kasus Jero
ILUSTRASI. Simak cara menghilangkan tinta permanen pada baju dengan mudah, siapkan alat-alat ini


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Keinginan PT Timah (Persero) Tbk (TINS) untuk menguasai areal tambang eks PT Koba Tin kembali tertunda. Sukrisno, Direktur Utama TINS menyatakan, Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) pengelolaan tambang eks Koba Tin semestinya sudah diberikan oleh Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).

Namun, pemberian IUPK tersebut ditunda dulu lantaran Menteri ESDM, Jero Wacik, ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. "Kalau tidak terjadi pergantian Menteri (ESDM), izinnya sudah keluar. Tapi sekarang kami belum tahu kelanjutannya seperti apa," kata Sukrisno dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (17/9).

Kasus Jero Wacik memang kembali mengaburkan penyelesaian atas kisruh pengelolaan tambang eks Koba Tin. Padahal, sebelumnya, penyelesaian atas masalah ini sudah mulai menemui titik terang.

Kementerian ESDM misalnya sudah menetapkan porsi pembagian saham di masing-masing anggota konsorsium yang akan mengelola tambang Koba Tin, yakni TINS bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Selatan dan Provinsi Bangka Belitung.

Beberapa pihak ini sebelumnya telah sepakat mendirikan PT Timah Bemban Babel (TBB). Lahan eks Koba Tin yang akan dikelola TBB tersebut mencapai seluas 41.344,26 hektare.

Sukrisno bilang, TINS diberi porsi saham sebanyak 40%, sedangkan 60% sisanya dikuasai bersam oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tiga pemerintah daerah tersebut. Selain menetapkan besaran pemegang saham, TINS juga telah ditunjuk sebagai operator areal tambang tersebut.

TINS tentu siap menjadi operator dan berencana untuk tetap mempekerjakan karyawan eks Koba Tin lantaran bekal pengalaman yang dimiliki. Pemerintah juga telah mewanti-wanti BUMD untuk tidak mengikutsertakan investor asing atau swasta dalam penyertaan modal di Timah Bemban Babel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×