CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

TINS kecewa, harga timah hanya US$ 21.500 per ton


Kamis, 04 September 2014 / 18:17 WIB
TINS kecewa, harga timah hanya US$ 21.500 per ton
ILUSTRASI. Direktur utama Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912, Irvandi Gustari saat berkunjung ke Redaksi KONTAN di Jakarta, Senin (20/3/2023). (KONTAN/Panji Indra)


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Harapan PT Timah Tbk (TINS) untuk mendapatkan harga jual timah yang lebih baik di tahun ini belum juga terwujud. Pasalnya, pergerakkan harga timah terutama di awal September ini justru di bawah ekspektasi. 

Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan TINS menuturkan, harga timah di September 2014 justru bergerak anomali, yaitu turun menjadi US$ 21.500 per ton. Padahal, pada posisi dua bulan sebelumnya, harga timah berada di level US$ 22.000-US$ 23.500 per ton. 

"Pada kondisi normal, harga timah seharusnya naik dibandingkan Agustus," ujar Agung kepada KONTAN, Kamis (4/9). Pergerakkan yang di luar ekspektasi itu disebabkan adanya kelebihan pasokan timah dunia. 

Di sisi lain, permintaan timah yang seharusnya meningkat di awal September justru terbilang stagnan. "Ada efek dari melambatnya perekonomian dunia, sehingga perusahaan-perusahaan yang biasa menyerap timah ikut menahan pembeliannya," ungkap Agung. 

Level harga di awal September ini tentu jauh di bawah ekspektasi harga jual rata-rata timah TINS di tahun ini yang sebesar US$ 25.000 per ton. Untuk tetap menjaga profitabilitas, TINS akan melakukan beberapa strategi baik dari sisi penjualan maupun efisiensi usaha. 

TINS mungkin akan menunda dulu penjualan hingga harga timah kembali rebound. Namun, TINS belum berniat untuk merevisi target penjualan timah di tahun ini yang sebelumnya ditetapkan 25.000 ton. 

"Kami termasuk produsen besar timah dunia. Kalau terlalu panik dengan memangkas target, harga timah dikhawatirkan akan semakin turun," kata Agung. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×