kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tingginya Harga Pakan dan Kondisi Oversupply Hantui Prospek CPIN pada 2024


Rabu, 31 Januari 2024 / 20:26 WIB
Tingginya Harga Pakan dan Kondisi Oversupply Hantui Prospek CPIN pada 2024
ILUSTRASI. RUPS PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Tingginya Harga Pakan dan Kondisi Oversupply Hantui Prospek CPIN pada 2024


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) masih menantang di 2024. Tingginya harga pakan dan kondisi oversupply menjadi penekannya.

Analis Sinarmas Sekuritas Michael Filbery memaparkan, selama kuartal IV 2023 harga ayam broiler diperdagangkan dikisaran Rp 17.500 hingga 19.500 per kilogram di wilayah Jawa Barat. Pada kuartal III 2023 harganya berkisar Rp 19.700 hingga 23.000 per kg.

Menurutnya, hal tersebut mengindikasikan kondisi yang tidak menguntungkan pada kuartal IV. Demikian pula, harga anak ayam umur sehari (DOC) mengikuti pola yang sama, diperdagangkan pada kisaran Rp 1.700 hingga 4.800 per ekor dari kuartal III 2023 sebesar Rp 5.700 hingga 7.500 per ekor.

"Kami mengaitkan penurunan harga ini dengan kombinasi antara mandat pemusnahan (culling) yang lebih lambat yang dilaksanakan dari Oktober hingga November 2023 dan daya beli yang lebih lemah," tulisnya dalam riset, Kamis (25/1).

Baca Juga: Harga Ayam Anjlok, Intip Rekomendasi Saham Peternakan Berikut

Dipaparkannya, pada periode pemusnahan ke-5, pemerintah hanya memerintahkan pemusnahan 1,6 juta Parent Stock (PS) dari 23 Oktober hingga 25 November, lebih sedikit dari pemusnahan ke-2 yang mencapai 93,2 juta PS.

Demikian pula instruksi pemusnahan untuk final stock telur HE fertil umur 19 hari juga menunjukkan jumlah yang lebih rendah, yaitu 18,3 juta ekor anak ayam, dibandingkan dengan pemusnahan ke-2 sebanyak 48,1 juta ekor anak ayam.

 

Selain harga ayam, harga pakan turut menekan margin CPIN. Michael menjelaskan, harga jagung lokal lebih tinggi selama kuartal IV, berkisar di Rp 6.000 per kg karena tertundanya masa tanam awal akibat kekeringan yang disebabkan oleh El-Nino sehingga terbatasnya pasokan domestik.

Baca Juga: Memangkas Ayam Agar Kinerja Bisa Berkokok

Namun, harga bungkil kedelai (SBM) turun secara signifikan selama Agustus-September 2023 menjadi US$ 400 per ton, yang memberikan sedikit penyangga untuk seluruh biaya pakan.

Karenanya, ia memperkirakan adanya kontraksi pada profitabilitas pakan karena lonjakan harga jagung akan berdampak dominan pada angka HPP (50% dari komponen bahan baku).

Margin yang terkontraksi diperkirakan akan terus berlanjut di kuartal I 2024 karena lonjakan harga jagung berlanjut hingga Januari 2024, yang mencapai Rp 7.000 per kg.

"Di sisi lain, kami memproyeksikan ruang yang terbatas untuk meneruskan biaya input yang lebih tinggi dengan mempertimbangkan daya beli yang lebih lemah yang masih bertahan di awal tahun ini," jelasnya.

Baca Juga: Saham Perbankan dan Tambang Jadi Incaran Asing, Ini Kata Analis

Selain itu, risiko penurunan tambahan untuk sektor unggas berasal dari ketidakpastian seputar dimulainya kembali program pemusnahan pada kuartal I 2024. Lalu juga kuota impor Grand Parent Stock (GPS) yang substansial untuk tahun 2022 sebesar 630 ribu GP dan 2023 sebesar 660 ribu GP, yang berpotensi menyebabkan kelebihan pasokan DOC pada tahun ini.

Oleh sebab itu, Sinarmas Sekuritas merevisi turun perkiraan laba bersih CPIN di 2024 sebesar 16% menjadi Rp 3,64 triliun dari Rp 4,31 triliun. Namun, pihaknya tetap mempertahankan rating add CPIN dengan target harga Rp 5.250.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×