Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
Karenanya, ia memperkirakan adanya kontraksi pada profitabilitas pakan karena lonjakan harga jagung akan berdampak dominan pada angka HPP (50% dari komponen bahan baku).
Margin yang terkontraksi diperkirakan akan terus berlanjut di kuartal I 2024 karena lonjakan harga jagung berlanjut hingga Januari 2024, yang mencapai Rp 7.000 per kg.
"Di sisi lain, kami memproyeksikan ruang yang terbatas untuk meneruskan biaya input yang lebih tinggi dengan mempertimbangkan daya beli yang lebih lemah yang masih bertahan di awal tahun ini," jelasnya.
Baca Juga: Saham Perbankan dan Tambang Jadi Incaran Asing, Ini Kata Analis
Selain itu, risiko penurunan tambahan untuk sektor unggas berasal dari ketidakpastian seputar dimulainya kembali program pemusnahan pada kuartal I 2024. Lalu juga kuota impor Grand Parent Stock (GPS) yang substansial untuk tahun 2022 sebesar 630 ribu GP dan 2023 sebesar 660 ribu GP, yang berpotensi menyebabkan kelebihan pasokan DOC pada tahun ini.
Oleh sebab itu, Sinarmas Sekuritas merevisi turun perkiraan laba bersih CPIN di 2024 sebesar 16% menjadi Rp 3,64 triliun dari Rp 4,31 triliun. Namun, pihaknya tetap mempertahankan rating add CPIN dengan target harga Rp 5.250.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News