kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tiga saham ini masuk daftar margin Januari


Rabu, 04 Januari 2017 / 16:20 WIB
Tiga saham ini masuk daftar margin Januari


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Daftar saham yang dapat ditransaksikan secara margin bertambah. Untuk perdagangan bulan Januari 2017, ada tiga saham baru yang masuk ke dalam daftar efek margin dan daftar efek shortsell.

Dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), tiga saham itu adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN), dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

Sementara itu, ada dua saham keluar dari daftar efek margin dan daftar efek shortsell, yakni PT Intiland Development Tbk (DILD) dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).

Sehingga total saham yang bisa ditransaksikan secara margin menjadi 61 saham, dari sebelumnya 60 saham. Lalu total efek yang dapat ditransaksikan secara shortsell sebanyak 57 saham. Daftar ini berlaju mulai 3 Januari 2017.

Seperti diketahui, selain daftar efek tersebut, efek yang memenuhi kriteria untuk dijadikan jaminan pembayaran atas transaksi margin dan transaksi shortsell di antaranya saham yang masuk dalam penghitungan indeks LQ45, Obligasi Negara Republik Indonesia, dan Obligasi Korporasi dengan rating minimum setara A+.

Saat ini, BEI sedang memfinalisasi aturan baru tentang transaksi margin. Nantinya, daftar efek margin akan ditambah hingga 200 efek dan dapat ditransaksikan melalui anggota bursa (AB) yang memiliki Modal Kerja Disesuaikan (MKBD) di atas Rp 250 miliar.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui tengah merampungkan perizinan terkait rencana aturan itu. "Sehingga kami berharap ini bisa dilaksanakan paling telat pada Semester I," ujar Kepala Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida di Jakarta, belum lama ini.

Self Regulatory Organization (SRO) juga sudah mendirikan PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI). Perusahaan securities financing ini nantinya akan mengucurkan pinjaman untuk kebutuhan transaksi margin kepada sekuritas yang memiliki fasilitas transaksi margin.

Nantinya, PEI bisa memberikan pinjaman Rp 100 miliar untuk masing-masing sekuritas yang memiliki MKBD minimal Rp 250 miliar. Nilai rata-rata transaksi margin selama ini sekitar Rp 6 triliun per hari. Dengan adanya pendanaan efek itu, nilai transaksi margin diharapkan naik menjadi Rp 7,5 triliun per hari pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×