kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.607.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.265   20,00   0,12%
  • IDX 7.312   55,17   0,76%
  • KOMPAS100 1.082   9,62   0,90%
  • LQ45 854   7,35   0,87%
  • ISSI 217   1,14   0,53%
  • IDX30 439   3,59   0,82%
  • IDXHIDIV20 524   3,71   0,71%
  • IDX80 123   0,86   0,70%
  • IDXV30 125   0,60   0,48%
  • IDXQ30 144   0,83   0,58%

Tiga Saham Ini Diprediksi Masuk Indeks MSCI, Cek yang Paling Layak Beli!


Kamis, 23 Januari 2025 / 07:39 WIB
Tiga Saham Ini Diprediksi Masuk Indeks MSCI, Cek yang Paling Layak Beli!
ILUSTRASI. Mahasiswa mengunjungi Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta (15/1/2025). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi masuk ke indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) saat rebalancing pada Februari 2025 mendatang. Analis menganalisa hanya beberapa saham yang layak dikoleksi dan memiliki prospek cerah pada masa mendatang.

Tiga saham yang santer disebut-sebut berpotensi masuk ke dalam indeks MSCI pada rebalancing Februari 2025 adalah saham milik taipan Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). Kemudian saham terafiliasi Grup Bakrie dan Salim yakni PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).

Bersamaaan itu, tiga saham di BEI dirumorkan akan didepak dari indeks MSCI mulai Februari 2025. Mereka adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). 

Harga saham BREN, CUAN dan BRMS kompak di jalur menanjak sejak awal tahun 2025.

Pada perdagangan Rabu 22 Januari 2025, harga saham BREN stagnan di level 9.850 dibandingkan sehari sebelumnya. Pada periode sama, harga saham CUAN ditutup di level 14.650, naik 400 poin atau 2,81% dan saham BRMS stagnan di level 408.

Baca Juga: 21 Link PDF Pengumuman Lulus CPNS 2024 KLHK-BPS-BSSN-KemenkopUKM-Kemenkes-PPA-BKN

Namun ketiga saham ini telah mengakumulasi kenaikan masing-masing 6,20%, 31,69% dan 17,92% secara year to date. Penguatan ini membawa ketiganya berada di daftar saham penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Equity Analyst Indo Premier Sekuritas David Kurniawan menyoroti tiga kriteria utama dalam rebalancing indeks MSCI. Pertama, kapitalisasi pasar (market cap). Emiten juga mesti memenuhi minimum free float adjusted untuk masuk ke kategori small cap atau large cap.

Kedua, likuiditas dengan mempertimbangkan rata-rata minimum transaksi. Ketiga, secara sektoral emiten harus termasuk dalam sektor yang memenuhi syarat Global Industry Classification Standard (GICS).

David membenarkan, ada rumor yang beredar di pasar bahwa saham BREN, CUAN dan BRMS berpotensi masuk MSCI. Dia mencontohkan BRMS yang berpeluang masuk ke dalam indeks MSCI, berdasarkan perhitungan kasar ketika harga di bawah Rp 485 dengan free float 35%.

Tonton: Ini Peringatan Rusia kepada Donald Trump Soal Terusan Panama

Rekomendasi saham BRMS, BREN dan CUAN

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan punya perkiraan yang sejalan dengan rumor di pasar bahwa BREN, CUAN dan BRMS berpotensi masuk MSCI. "Ketiga saham ini menunjukkan peningkatan kapitalisasi pasar dan volume transaksi yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir," kata Ekky kepada Kontan.co.id, Rabu (22/1).

Ekky melirik saham BRMS untuk target harga Rp 500 dan BREN yang berpotensi menguji kembali resistance Rp 10.700.

endiri Stocknow.id Hendra Wardana turut menilai saham BREN, CUAN dan BRMS layak menjadi kandidat konstituen indeks MSCI. Perkiraan Hendra, ketiga saham tersebut memenuhi kriteria kapitalisasi pasar yang besar, likuiditas tinggi dan punya fundamental yang solid.

"Ketiganya menunjukkan performa yang menjanjikan baik dari segi pertumbuhan maupun transaksi harian. Kabar ini menjadi sentimen positif yang menarik perhatian investor," kata Hendra.

Hendra menilai saham BRENCUAN dan BRMS masih layak koleksi dengan target harga masing-masing di Rp 10.650, Rp 15.000 dan Rp 450. 

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto menambahkan, rebalancing indeks MSCI biasanya diikuti aliran dana masuk (capital inflow) yang cukup signifikan terhadap saham yang masuk menjadi konstituen. Mempertimbangkan posisi harga dan market cap saat ini, Pandhu menaksir BREN dan CUAN lebih berpeluang masuk ke indeks MSCI.

Sementara Praktisi Pasar Modal Raden Bagus Bima lebih menjagokan BREN. Dia melihat laju penguatan harga sahamnya sejauh ini terdongkrak oleh ekspektasi pasar terhadap potensi BREN masuk MSCI.  "Apalagi akumulasi investor asing cukup besar dari sejak Desember 2024," kata Bima.

Bima menyarankan buy BREN pada rentang harga Rp 9.850 - Rp 10.000. Pelaku pasar bisa mempertimbangkan resistance Rp 10.500 dan level Rp 12.000 sebagai target harga tertingginya. 

Baca Juga: Naik Sebentar, Harga Shell Super Turun Tipis, Bagaimana Pertamax, BP, Vivo Hari Ini?

 

Selanjutnya: Ini Ancaman Trump ke Putin Soal Perang Ukraina: Jadi Target Tarif Berikutnya

Menarik Dibaca: Ini Cara Cepat Dapat Pekerjaan di 2025!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×