kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.444.000   1.000   0,07%
  • USD/IDR 15.340   65,00   0,42%
  • IDX 7.832   19,65   0,25%
  • KOMPAS100 1.193   8,54   0,72%
  • LQ45 967   7,57   0,79%
  • ISSI 228   1,17   0,52%
  • IDX30 493   4,42   0,90%
  • IDXHIDIV20 594   3,60   0,61%
  • IDX80 136   1,13   0,84%
  • IDXV30 139   0,76   0,55%
  • IDXQ30 165   1,38   0,84%

Masuk Indeks MSCI Small Cap, Cek Rekomendasi Saham Wijaya Karya (WIKA)


Senin, 19 Agustus 2024 / 22:11 WIB
Masuk Indeks MSCI Small Cap, Cek Rekomendasi Saham Wijaya Karya (WIKA)
ILUSTRASI. Proyek pembangunan gedung yang dikerjakan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT PP Tbk (PTPP) di Jakarta (27/7/2024). WIKA mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 10,25 triliun hingga Juni 2024. Raihan itu bertambah sekitar Rp 1,39 triliun dari capaian kontrak baru hingga Mei 2024. Kontribusi terbesar atas perolehan kontrak baru tersebut berasal dari segmen industri, infrastruktur, gedung, proyek EPC, dan properti. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga keuangan multinasional asal Amerika Serikat (AS), Morgan Stanley memasukan saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ke dalam indeks MSCI Small Cap dalam rebalancing Agustus 2024. 

Penggantian konstituen indeks MSCI ini akan efektif pada 2 September 2024. Namun hingga penutupan perdagangan Selasa (13/7), pergerakannya seakan merespon pengumuman ini. 

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina menjelaskan dibandingkan emiten konstruksi BUMN lainnya, kapitalisasi pasar atau market cap WIKA paling tinggi. 

Baca Juga: Simak Prospek Lima Saham yang Masuk MSCI Small Cap Index

Hingga akhir perdagangan Senin (19/8), kapitalisasi pasar WIKA mencapai Rp 13,32 triliun. Sementara market cap PT PP Tbk (PTPP) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) masing-masing sebesar Rp 2,75 triliun dan Rp 2,49 triliun. 

"Karena memang MSCI memang ingin mengikuti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 85% dan kapitalisasi pasar WIKA yang paling besar," katanya belum lama ini. 

Memang secara kinerja WIKA masih kurang cemerlang. Per kuartal I-2024, WIKA meraup pendapatan bersih sebesar Rp 3,53 triliun atau turun 18,75% secara tahunan atau Year on Year (YoY). 

 

Per Maret 2024, rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk WIKA mencapai Rp 1,13 triliun. Ini membengkak dari posisi per Maret 2023 sebesar Rp 521,25 miliar. 

Martha bilang WIKA masih bisa dicermati untuk trading di akhir Agustus 2024 menjelang pemberlakukan indeks MSCI ini. Kalau mau mencari emiten konstruksi lainnya, investor bisa melirik ADHI dan PTPP. 

Head of Research Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas merekomendasikan trading buy WIKA di rentang Rp 290–Rp 316 dengan support Rp 244 karena ada potensi penguatan harga signifikan. 

"WIKA secara prospek penguatan harga bisa signifikan. Ini mengingat sebelumnya saham WIKA sudah turun signifikan karena fundamental yang kurang baik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×