kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   16.000   0,83%
  • USD/IDR 16.139   -85,00   -0,52%
  • IDX 7.931   38,34   0,49%
  • KOMPAS100 1.118   1,09   0,10%
  • LQ45 827   -2,94   -0,35%
  • ISSI 267   3,46   1,32%
  • IDX30 427   -1,81   -0,42%
  • IDXHIDIV20 491   -1,62   -0,33%
  • IDX80 124   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 128   0,08   0,06%
  • IDXQ30 138   -0,34   -0,25%

IHSG Dekati 8.000, Ini Rekomendasi Saham Pilihan Jelang HUT RI ke-80


Jumat, 15 Agustus 2025 / 04:50 WIB
IHSG Dekati 8.000, Ini Rekomendasi Saham Pilihan Jelang HUT RI ke-80
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mengalami penguatan menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/08/05/2025


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mengalami penguatan menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Sejumlah analis sepakat IHSG bisa mencapai 8.000 di Hari Kemerdekaan.

IHSG menguat 0,49% ke level 7.931 di akhir perdagangan Kamis (14/8). Level ini merupakan rekor baru tertinggi sepanjang masa atau All Time High (ATH), yang sebelumnya berada di level 7.910,86 pada 19 September 2024. 

Dalam sepekan, IHSG berhasil menguat 5,89%. Kenaikannya juga sudah terakumulasi sebesar 12,02% sejak awal tahun alias year to date (YTD).

Aliran masuk dana asing juga terus terakumulasi. Hari ini, dana asing mengalir masuk sebesar Rp 864,25 miliar di pasar reguler. Dana asing juga masuk Rp 4,36 triliun dalam sepekan terakhir dan Rp 3,28 triliun dalam sebulan terakhir di pasar reguler.

Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy melihat, penggerak kinerja IHSG belakangan ini adalah saham-saham emiten konglomerasi yang diikuti oleh saham emiten komoditas, khususnya emiten sawit (CPO).

Baca Juga: IHSG Menyentuh All Time High, Saham-Saham Ini Paling Banyak Dibeli Asing

IHSG pun dinilai bisa menyentuh 8.000 di hari terakhir perdagangan menjelang Hari Jadi RI. “Kemungkinannya cukup besar untuk tercapai,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (14/8).

Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia Fath Aliansyah mengatakan, gerak harga saham blue chips dan konglomerasi juga menjadi penopang utama IHSG saat ini.

Misalnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Astra International Tbk (ASII) masih berada pada valuasi yang cukup murah. Apalagi, mereka berpotensi membagikan dividen menarik, sehingga sahamnya masih memiliki potensi lanjutan kenaikan.

Di sisi lain, saham konglomerasi memiliki momentum yang positif setelah beberapa emiten, seperti PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) berhasil masuk indeks MSCI. 

Kesuksesan mereka itu memberikan potensi lanjutan untuk saham konglomerasi lainnya dengan harapan bisa tergabung dalam indeks global ke depannya. 

“Selain itu, arah pemangkasan suku bunga yang cenderung dipangkas dari The Fed juga memberikan sentimen positif juga untuk IHSG,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (14/8).

Fath pun meyakini bahwa IHSG bisa menyentuh 8.000 pada perdagangan besok. “Sebab, saham emiten bluechips dan konglomerasi saat ini tengah berada di momentum positif,” ungkapnya.

Ekonom Panin Sekuritas, Felix Darmawan mengatakan, IHSG yang terus menguat belakangan ini didorong oleh derasnya aliran dana asing, terutama yang masuk ke big caps di sektor perbankan dan telekomunikasi. 

Baca Juga: Dana Asing Comeback, IHSG Diprediksi Melaju ke Level 8.000

Secara simbolis, kata Felix, momentum kenaikan IHSG ke 8.000 jelang HUT ke-80 RI bisa saja terbaca publik sebagai “wajah ekonomi” pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang kuat.

Namun, secara fundamental kenaikan IHSG lebih dipicu sentimen positif pasar. Yaitu, ekspektasi penurunan suku bunga The Fed di September 2025, stabilnya rupiah, serta kinerja emiten di akhir kuartal II yang rata-rata solid. 

“Jadi, momentumnya memang bertepatan, tapi pendorongnya kombinasi faktor global dan domestik,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (14/8).

Oktavianus Audi, VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia mengatakan, penguatan IHSG saat ini didorong momentum positif dari domestik dan global.

Pertama, ada faktor dampak Tarif Trump yang diperkirakan mengecil, khususnya pasca kesepakatan gencatan 90 hari ke depan antara China dengan AS. 

Kedua, berlanjutnya pelonggaran kebijakan moneter, dengan suku bunga The Fed berpotensi dipangkas sebesar 25-50 basis poin (bps) hingga Desember 2025. Hal ini membuat BI masih memiliki ruang ikut menurunkan suku bunganya.

Ketiga, valuasi saham yang murah, khususnya dari emiten-emiten konsumer siklikal yang mengalami tekanan di sepanjang semester I, seperti sektor keuangan, telekomunikasi, dan sektor properti.

Keempat, ekonomi makro Indonesia yang resilien, seperti pada pendapatan domestik bruto (PDB) per kuartal II 2025 sebesar 5,12% year on year (YoY) dan penguatan nilai rupiah. “Bahkan per 14 Agustus rupiah mencatatkan level terendah terhadap dolar AS sejak awal 2025,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (14/8).

Meski demikian, arus masuk dana asing sepekan terakhir ini masih merupakan taktikal dan belum secara struktural. Sebab, outflow asing sejak awal tahun 2025 masih terlalu besar, yaitu sekitar Rp 60 triliun.

“Sehingga, masih membutuhkan konfirmasi net inflow bulanan berturut-turut dan rupiah yang cenderung lebih stabil,” tuturnya.

Baca Juga: Cetak Rekor, Simak Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham, Jumat (15/8)

Prospek dan Rekomendasi Saham

Meskipun begitu, ada kemungkinan IHSG bakal stagnan atau bahkan turun saat pembukaan pasar seusai liburan 17 Agustus.

Budi melihat, IHSG kemungkinan akan bergerak sideways setelah menyentuh level 8.000. Ini lantaran sudah tak ada sentimen positif yang mendorong IHSG naik lebih lanjut.

Pekan depan, IHSG bisa saja bergerak di rentang 7.800 – 7.900. Sementara, di akhir tahun nanti IHSG diproyeksikan Budi ada di kisaran 7.800 – 8.000. 

Kata Felix, selama tren net buy asing ini bertahan, IHSG punya peluang melanjutkan kenaikan. Namun, terdapat potensi aksi ambil untung pasca 17 Agustus jika ada pelemahan sentimen global.

Melihat tren saat ini, peluang IHSG menyentuh 8.000 pada perdagangan besok cukup besar. Apalagi, hari terakhir perdagangan sebelum libur 17 Agustus biasanya ada window dressing mini. 

Jika momentum terjaga, IHSG berpotensi berada di kisaran 7.950–8.050 besok, dan untuk pekan depan kemungkinan bergerak di rentang 7.900–8.100. 

“Ini tergantung kelanjutan arus dana asing dan respons pasar terhadap Nota Keuangan serta pidato kenegaraan,” ungkapnya.

Hingga akhir tahun 2025, IHSG bisa saja bertahan di 8.000, terutama jika Bank Indonesia (BI) kembali melonggarkan suku bunga di kuartal IV dan belanja pemerintah untuk proyek infrastruktur meningkat. 

Sentimen positif lainnya adalah potensi rebound harga komoditas tertentu dan aliran masuk dana asing ke emerging markets.  “Namun, risiko yang harus diwaspadai adalah data inflasi US yang di atas ekspektasi, kenaikan imbal hasil obligasi AS, dan ketidakpastian geopolitik,” tuturnya.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,49% ke 7.931 pada Kamis (14/8/2025), MAPI, ICBP, UNVR Top Gainers LQ45

Di tengah penguatan IHSG, Felix pun menyarankan investor untuk tetap selektif memilih saham berfundamental kuat yang jadi target utama asing, seperti BBRI, BBCA, BMRI, BBNI, TLKM, serta ASII.

Audi melihat, IHSG besok akan bergerak dalam rentang level support 7.870 dan resistance 8.050.

Sementara, pekan depan IHSG bisa menguat dalam rentang level 7.700-8.200. “IHSG dapat bergerak diatas level 8.000 dengan catatan didorong juga oleh penguatan emiten perbankan,” katanya.

Di momentum seperti ini, investor dapat mulai masuk untuk jangka menengah hingga panjang di saham consumer cyclical yang masih memiliki valuasi menarik, apalagi pasca tekanan yang terjadi di semester I 2025.

Audi pun merekomendasikan beli untuk BMRI, BBRI, TLKM, ICBP, dan KLBF dengan target harga masing-masing Rp 6.300 per saham, Rp 4.360 per saham, Rp 3.240 per saham, Rp 11.500 per saham, dan Rp 1.720 per saham.

Selanjutnya: Ini Permintaan Indonesia kepada Pengembang Gim Roblox

Menarik Dibaca: Promo JSM Indomaret 15-17 Agustus 2025, Mamy Poko-Gentle Gen Diskon 30%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×