kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga hari jelang finish IHSG 2018, waspadai sejumlah sentimen negatif


Selasa, 25 Desember 2018 / 17:21 WIB
Tiga hari jelang finish IHSG 2018, waspadai sejumlah sentimen negatif
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2018 akan segera berakhir. Perdagangan saham tersisa tiga hari sebelum penutupan akhir pekan ini. Dengan kata lain investor hanya punya waktu singkat untuk mendulang sisa keuntungan tahun ini.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menyebut, keuntungan yang bisa diambil oleh investor di akhir tahun ini kemungkinan tidak akan lebih besar dibandingkan tahun lalu. Pasalnya, sejumlah sentimen negatif masih akan menghantui pergerakan indeks hingga akhir tahun ini.

"Masalahnya ada sentimen negatif global, terutama Amerika Serikat (AS) dimana Presiden Donald Trump mengancam akan melakukan government shutdown yang tentunya akan mempengaruhi bursa saham AS dan berimbas pada bursa saham Asia, termasuk juga Indonesia," kata dia ketika dihubungi Kontan.co.id akhir pekan lalu.

Asal tahu saja, Trump menuding bank sentral AS, Federal Reserve atau the Fed sebagai biang kerok permasalahan ekonomi AS lewat cuitan di akun Twitter pribadinya satu hari sebelum perayaan Natal.

"Satu-satunya masalah ekonomi AS adalah Fed. Mereka tidak memiliki perasaan untuk pasar. The Fed, seperti pegolf kuat yang tidak bisa mencetak gol karena dia tidak memiliki sentuhan, dia tidak bisa melakukan pukulan," ujar Trump.

Cuitan Trump itu lantas membuat bursa saham AS, Wall Street rontok. Oleh karena itu, menurut Reza strategi yang dilakukan investor adalah terus memperhatikan berita-berita terkait perekonomian global terutama AS. "Tetap perhatikan volume perdagangan dan kabar dari tiap emiten untuk  memanfaatkan potensi kenaikan harga," ungkap dia.

Lalu terkait dengan aksi poles saham atau window dressing yang lazim terjadi di akhir tahun, Reza menyebut aksi itu masih bisa membantu pergerakan indeks. Tetapi kemungkinan untuk tidak terpengaruh tetap ada. "Jika window dressing terjadi pada saham dengan kapitalisasi besar atau big caps," kata dia.

Saham big caps bisa jadi pilihan mengingat punya daya tahan yang baik secara fundamental maupun teknikal terhadap sentimen negatif.

Secara khusus Reza tidak memberikan saham dari sektor apakah yang bisa jadi pilihan investor. "Tergantung dari minat investor dan sentimen, kita lihat bagaimana nanti," kata dia.

Secara teknikal atau mengesempingkan sentimen negatif yang mungkin hadir, IHSG bisa naik 300-an poin atau bertengger di level 6.400. "Mengesampingkan semua sentimen, seperti yang terjadi di tahun lalu. Saat itu, posisi IHSG di level 6.030-6.050 di awal desember dan akhirnya ditutup di level 6.355 di akhir tahun, sekitar 300 poin," beber Reza.

Namun, jika memperhatikan sejumlah sentimen yang hadir di pekan ini, Reza memperkirakan IHSG bisa mencapai 6.174-6.217. "Itu sudah cukup bagus," tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×