kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.895.000   -28.000   -1,46%
  • USD/IDR 16.326   13,00   0,08%
  • IDX 7.198   -0,51   -0,01%
  • KOMPAS100 1.049   -2,11   -0,20%
  • LQ45 817   -0,98   -0,12%
  • ISSI 227   0,61   0,27%
  • IDX30 427   -1,09   -0,25%
  • IDXHIDIV20 508   -0,16   -0,03%
  • IDX80 118   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 120   -0,19   -0,16%
  • IDXQ30 139   -0,37   -0,26%

Tiga Emiten Ini Bakal Punya Pengendali Baru, Cermati Prospek dan Rekomendasi Analis


Senin, 26 Mei 2025 / 20:52 WIB
Tiga Emiten Ini Bakal Punya Pengendali Baru, Cermati Prospek dan Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. IHSG Melemah-Investor mengamati pergerakan saham sesi pertama perdagangan, Senin (26/5/2025), di Jakarta. Sejumlah emiten di pasar modal tengah bersiap mengalami perubahan kepemilikan seiring dengan rencana masuknya pengendali baru.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

Prospek Kinerja Emiten

Praktisi pasar modal sekaligus Founder WH-Project, William Hartanto, menilai bahwa prospek kinerja emiten tersebut berpotensi mengalami perubahan signifikan seiring dengan masuknya pengendali baru.

Pasalnya, pengendali baru kemungkinan akan melakukan berbagai penyesuaian agar kinerja emiten terlihat lebih baik di masa mendatang.

"Kinerja keuangan dan performa sahamnya bisa saja terkerek, tergantung pada rencana pengendali ke depannya," kata William kepada Kontan, Senin (26/5).

Baca Juga: Sejumlah Emiten Siap Tebar Dividen, Simak Saham yang Prospektif & Rekomendasi Analis

Menurut William, wajar jika investor merasa euforia karena pergantian pengendali sering kali menimbulkan harapan akan masa depan yang lebih cerah. Namun, ia menyarankan strategi yang lebih hati-hati dalam berinvestasi dan lebih baik menerapkan strategi buy on weakness.

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila, menjelaskan masuknya pengendali baru dapat membawa perubahan dalam strategi bisnis perusahaan. Jika didukung oleh modal yang kuat dan arus kas yang sehat, emiten berpotensi melakukan ekspansi maupun diversifikasi sumber pendapatan.

Dalam jangka pendek, Indy melihat pergerakan harga saham emiten tersebut mungkin akan mengalami fluktuasi. Namun, yang tak kalah penting ialah memantau manajemen menyusun strategi bisnis demi menjaga stabilitas kinerja keuangan.

"Investor perlu mengecek fundamental secara profitabilitas dan cek juga rencana strategi ekspansi serta likuiditas emiten," ujar Indy kepada Kontan, Senin (26/5).

Baca Juga: Prospek Emiten Sektor Konsumer Masih Abu-Abu, Simak Rekomendasi Analis

Untuk saat ini, menurut Indy, seluruh saham yang terkait masih perlu dipantau. "Jadi hold dulu untuk semua saham," pungkas Indy.

Sementara itu, William merekomendasikan buy on weakness saham TGUK di level Rp 150-Rp 200, PGJO di target harga Rp 800-Rp 1.000 dan PIPA pada target harga Rp 100-Rp 150.

Selanjutnya: Uni Eropa Tetapkan Anti-Deforestasi Baru,GAPKI: Peluang Indonesia Ekspor Kelapa Sawit

Menarik Dibaca: 5 Jamu Tradisional untuk Mengatasi Jerawat dari Dalam, Tertarik Coba?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×