kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Tiga anak usaha TLKM akan jadi perusahaan publik


Senin, 09 November 2015 / 21:22 WIB
Tiga anak usaha TLKM akan jadi perusahaan publik


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) ingin meningkatkan nilai anak usahanya. Oleh karena itu, TLKM berencana membawa 3 anak usahanya ke pasar modal. Nantinya, anak usaha TLKM bisa menjadi perusahaan publik, melangsungkan Initial Public Offering (IPO), atau merger lalu IPO.

Direktur Inovasi dan Portfolio Strategis Indra Utoyo mengungkapkan bahwa bisnis data center, menara, dan jasa teknologi informasi memiliki nilai yang lebih bagus dibanding telekomunikasi. Ia pun mengisyaratkan 3 anak usahanya yakni PT Sigma Citra Caraka (Telkom Sigma), PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), dan PT Administrasi Medika (Admedika) akan menjadi perusahaan publik.

Pada kuartal ketiga, aset Mitratel yang merupakan perusahaan menara tercatat Rp 8,74 triliun. Lalu aset perusahaan jasa teknologi, informatika, implementasi dan integrasi sistem, outsourcing, serta pemeliharaan lisensi piranti lunak Telkom Sigma beraset Rp 2,86 triliun. Kemudian, Admedika yang merupakan perusahaan jasa administrasi Admedika memilki aset Rp 169 miliar.

Ia menyebut, Mitratel akan menjadi perusahaan publik bukan melalui IPO, melainkan menjalin kerja sama dengan mitra strategis. Mitra strategis yang dimaksud ini adalah PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Namun kerja sama yang dilakukan bukan melakukan tukar guling saham. Sebab rencana tukar guling TLKM-Mitratel-TBIG tak mendapat persetujuan pemerintah.

Lebih lanjut, Indra menyebut tadinya TLKM akan melangsungkan IPO Admedika di tahun ini. Namun TLKM memutuskan untuk menunda aksi tersebut.

"Kita ingin portfolio yang potensial. Kalau sudah mencapai tingkatan tertentu, anak usaha ini harus dibangun ceritanya untuk dikembangkan nilainya," ungkap Indra, Senin, (9/11).

Indra menyebut, ia ingin memaksimalkan nilai anak usahanya. Ia mengatakan bahwa multiple EBITDA TLKM berada sekitar 5x sampai 7x. Sedangkan data center yakni 12x dan menara adalah 13x.

"Anak usaha yang kita unlock (tingkatkan nilainya) lewat capital market akan dilakukan revaluasi aset. Untuk perusahaan yang mau go public akan seperti itu," tandas Direktur Keuangan TLKM Heri Sunaryadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×