kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anak TLKM masuk pasar e-Money


Jumat, 16 Oktober 2015 / 07:20 WIB
Anak TLKM masuk pasar e-Money


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pertarungan di ranah uang elektronik (e-money) semakin seru. Anda tentu mengenal T-Bank BRI, Sakuku dan Flazz BCA, Mandiri e-Money atau btpnWOW, yang made in perbankan. Industri telekomunikasi tak mau kalah.

Kemarin, Telkomsel resmi meluncurkan T Cash Tap. E-money generasi terbaru anak usaha PT Telkom Tbk (TLKM) ini menggunakan teknologi near field communication (NFC).

Teknologi NFC berbentuk stiker bulat warna merah ditempel di ponsel. Ponsel jadul juga bisa mencicipi layanan NFC. Software teknologi ini menggunakan Verifone Ponsel Money.

Sedangkan EDC menggunakan PT Finnet Indonesia, yang masih anak usaha TLKM. Finnet juga penghubung dengan bank dan berbagai transaksi. Sejatinya, Telkomsel meluncurkan T-Cash sejak 2006 silam. Dari 149 juta pelanggan Telkomsel, pengguna T-Cash sekitar 20 juta.

"Dengan T-Cash Tap diharapkan 20 juta itu lebih aktif lagi," kata Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel. Di Jabodetabek T Cash diterima di lebih dari 1.000 outlets.

Telkomsel memiliki 400.000 jaringan distribusi. Jika semua menjadi agen e-money Telkomsel, perbankan memiliki pesaing maha kuat. Kendati begitu, perbankan tak khawatir. "Pasarnya masih luas," ujar Jerry Ng, Direktur Utama BTPN.

Pasar e-money menggiurkan. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), tahun 2008 nilai e-money Rp 76,67 miliar dari 2,56 juta transaksi. Di 2013 melejit menjadi Rp 2,91 triliun dari 137,9 juta transaksi.

Tahun lalu Rp 3,32 triliun (naik 14,08%) dari 203,37 transaksi (melejit 47,48%). Melihat gurihnya bisnis ini, wajar perbankan dan telekomunikasi bersaing.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, saat ini nomor seluler aktif berkisar 160 juta-170 juta dan jumlah rekening bank 60 juta-70 juta. "Ada 100 juta pelanggan belum tersentuh perbankan, sebaiknya telekomunikasi dan bank duduk bersama," tegas Rudi.

Pungky P. Purnomo, Direktur Kepala Program Elektronifikasi dan Keuangan Inklusif BI, sepakat. "Dengan kemajuan teknologi, bank dan telekomunikasi bisa berkolaborasi," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×