kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.060   76,14   1,09%
  • KOMPAS100 1.056   15,95   1,53%
  • LQ45 830   13,44   1,65%
  • ISSI 214   1,34   0,63%
  • IDX30 424   7,62   1,83%
  • IDXHIDIV20 510   8,45   1,68%
  • IDX80 120   1,83   1,54%
  • IDXV30 125   0,72   0,58%
  • IDXQ30 141   2,32   1,67%

The Fed pangkas suku bunga, pasar obligasi Indonesia makin dilirik asing


Minggu, 03 November 2019 / 11:22 WIB
The Fed pangkas suku bunga, pasar obligasi Indonesia makin dilirik asing
ILUSTRASI. Aktivitas di Permata Bank Global Market Jakarta (13/07/2018). Pasca penurunan suku bunga acuan The Fed, pasar obligasi Indonesia bakal lebih menarik bagi investor asing.


Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca penurunan suku bunga acuan The Fed, pasar obligasi Indonesia bakal lebih menarik bagi investor asing.

Kamis lalu (31/10), Federal Reserve atau The Fed memanhkas lagi suku bunga acuan bank Sentral. Kali ini, The Fed menggunting suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 1,5% - 1,75%.

Analis Obligasi BNI Sekuritas Ariawan menyebut, penurunan bunga The Fed akan membuat yield US Treasury turun. Ia menilai, ini dapat menjadi katalis positif bagi pasar obligasi Indonesia.

"Ini membuka peluang juga bagi penurunan yield di pasar surat utang Indonesia. Dengan demikian, potensi kenaikan harga obligasi juga semakin terbuka. Hal ini tentunya akan semakin meningkatkan minat investor terhadap pasar surat utang Indonesia," kata Ariawan, Jumat (1/11).

Baca Juga: BI: Arus modal asing yang masuk RI Januari-Oktober 2019 mencapai Rp 217 triliun

Fikri C Permana, ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menambahkan, imbas penurunan suku bunga ini akan menarik terutama karena spread antara yield surat utang negara (SUN) dan US Treasury yang masih besar. Asal tahu saja, berdasarkan pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya spread yield SUN dengan yield US Treasury untuk tenor 10 tahun saat ini mencapai 519 basis poin.

Jika dibandingkan dengan negara emerging market lainnya, imbal hasil SUN tenor 10 tahun yang saat ini sekitar 7% juga lebih tinggi. Ini menambah minat investor, khususnya investor asing asing mengingat yield obligasi dengan tenor sama di negara tetangga berada di kisaran 3%-4%.

Misal, yield obligasi 10 tahun Malaysia sebesar 3,5%. Sementara Thailand, Singapura dan Filipina masing-masing sebesar 1,6%, 1,8% dan 4,6%.

Baca Juga: Angka CDS turun, dana asing di pasar SBN masih deras

Meskipun prospek masih cerah, Fikri mengatakan, ada beberapa faktor yang juga menjadi katalis positif bagi pasar Obligasi Indonesia. Pertama, pertumbuhan ekonomi. Kedua, pengelolaan APBN yang sangat berhati-hati.

Ketiga, peringkat utang luar negeri Indonesia yang bagus, satu tingkat di atas investment grade. Keempat, tingkat inflasi dan daya beli masyarakat yang stabil. "Dan terakhir, relatif terhadap peers, kita jauh lebih baik," kata Fikri.

Hingga akhir tahun, Fikri memprediksikan yield SUN tenor 10 tahun akan bergerak antara level 6,8%-7,3% dengan kecenderungan ke bawah. Sementara Ariawan menebak yield obligasi 10 tahun di akhir tahun ini di level 6,85%.

Baca Juga: Obligasi Tenor Panjang Diserbu Asing
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×