kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tertekan penurunan bunga dan wabah corona, ini rekomendasi saham Bank Mandiri (BMRI)


Rabu, 11 Maret 2020 / 19:10 WIB
Tertekan penurunan bunga dan wabah corona, ini rekomendasi saham Bank Mandiri (BMRI)
ILUSTRASI. Penurunan bunga dan wabah corona diperkirakan akan menekan kinerja Bank Mandiri (BMRI) tahun ini.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan pertumbuhan kinerja sepanjang 2019 lalu. Bank Mandiri tercatat mengantongi laba bersih Rp 27,5 triliun di 2019, naik 9,9% secara year on year (yoy) dibandingkan tahun 2018.

Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma dalam risetnya pada 3 Februari 2020 menyebut Bank Mandiri berhasil menjaga keseimbangan antara pertumbuhan laba bersih dan kredit. Tahun lalu, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 10,7% secara yoy hingga mencapai Rp 907,5 triliun.

Baca Juga: Mengintip kondisi keuangan empat bank BUMN yang buyback saham

Tak hanya itu, rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) juga turun 42 bps menjadi 2,3% dibandingkan Desember 2018. Dampaknya biaya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) juga ikut turun 14,9% yoy menjadi Rp 12,1 triliun.

“Secara keseluruhan, aset Bank Mandiri naik sebesar 9,6% yoy menjadi Rp 1.318,2 triliun. Sekaligus mempertahankan BMRI sebagai bank terbesar kedua di Indonesia dari segi aset,” tulis Suria dalam risetnya.

Namun, analis Mirae Asset Sekuritas Lee Young Jun memprediksi kinerja moncer Bank Mandiri di tahun lalu kemungkinan tidak terulang di tahun ini. Ada beberapa sebab.

Pertama, pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) akan membuat margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) menciut. Kedua, ketatnya likuiditas juga akan membuat kredit hanya akan tumbuh satu digit.

“Upaya pemangkasan giro wajib minumum (GWM) oleh BI sebesar 50 bps, imbasnya terbatas. Pasalnya, kebijakan tersebut tidak menyasar ke inti permasalahan. Bank juga tampaknya tidak akan lagi menambah pinjaman dengan likuiditas yang ketat saat ini,” ujar Lee kepada Kontan.co.id, Rabu (11/3).

Selain itu, Lee juga menilai, jika wabah virus corona masih terus berlanjut hingga semester II-2019, pertumbuhan kredit dan NIM Bank Mandiri akan jauh lebih kecil dari proyeksinya. Artinya pertumbuhan pendapatan juga akan melambat dan ada kemungkinan aset Bank Mandiri juga menurun.

Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) bidik kredit UMKM capai Rp 1 triliun lewat fintech dan e-commerce

Analis CGS CIMB Sekuritas Laurensius Teiseran mulanya cukup yakin akan prospek positif Bank Mandiri pada tahun ini.

Laurensius memproyeksikan, laba bersih atau net profit Bank Mandiri bisa tumbuh 10%-13% di 2020. Ditopang oleh pertumbuhan kredit sekitar 8-9% serta NIM Bank Mandiri cenderung lebih stabil ketembang bank lainnya.

Baca Juga: Selain perlambatan kredit, Bank Mandiri perkirakan NPL naik 0,2%-0,3% akibat corona

“Kalau sejauh ini, efek virus corona hingga Februari belum terlihat dampaknya, tren Bank Mandiri masih positif. Tapi jika perlambatan global imbas wabah corona benar terjadi, proyeksi pertumbuhan di atas bisa meleset,” kata Laurensius.

Tetapi Laurensiun masih cukup optimistis dan merekomendasikan buy saham BMRI dengan target harga Rp 9.000 per saham. Suria juga merekomendasikan buy saham BMRI dengan target harga Rp 9.300 per saham.

Sementara Lee menyarankan untuk hold dengan target harga Rp 8.000 per saham. Rabu (11/3), harga saham BMRI terkoreksi 0,73% ke level Rp 6.825 per saham.

Baca Juga: Demi implementasikan PSAK 71, bank perketat penyaluran kredit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×