kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.396.000   29.000   1,23%
  • USD/IDR 16.753   22,00   0,13%
  • IDX 8.394   5,44   0,06%
  • KOMPAS100 1.162   -0,62   -0,05%
  • LQ45 845   -1,76   -0,21%
  • ISSI 293   1,19   0,41%
  • IDX30 444   -1,83   -0,41%
  • IDXHIDIV20 511   -2,98   -0,58%
  • IDX80 131   -0,14   -0,10%
  • IDXV30 138   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 140   -0,70   -0,49%

Tertekan Berbagai Sentimen, Rupiah Diramal Lanjut Melemah, Rabu (5/11)


Selasa, 04 November 2025 / 16:15 WIB
Diperbarui Selasa, 04 November 2025 / 16:21 WIB
Tertekan Berbagai Sentimen, Rupiah Diramal Lanjut Melemah, Rabu (5/11)
ILUSTRASI. Rupiah Melemah-Petugas menghitung uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di Jakarta, Senin (28/7/2025). Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang Garuda tertekan sentimen dari dalam dan luar negeri. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/28/07/2025


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang Garuda tertekan sentimen dari dalam dan luar negeri.

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,19% secara harian ke level Rp 16.708 per dolar AS. Sedangkan berdasarkan Jisdor Bank Indonesia (BI) rupiah melemah 0,36% secara harian ke posisi Rp 16.724 per dolar AS. 

Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah diantaranya dipengaruhi oleh sentimen suku bunga Bank Sentral AS. Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan bahwa bank sentral belum berkomitmen untuk pelonggaran lebih lanjut, dengan mengatakan bahwa langkah pada bulan Desember bukanlah sesuatu yang pasti. Pasar sejak itu telah mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat. 

Baca Juga: Rupiah Dibuka Melemah ke Rp 16.709 Per Dolar AS Hari Ini (4/11), Mayoritas Asia Turun

Beberapa pembuat kebijakan menekankan perlunya kewaspadaan terhadap inflasi. Sementara yang lain menunjukkan tanda-tanda perlambatan momentum pasar tenaga kerja.

“Perpecahan pendapat ini memperkuat keraguan tentang seberapa cepat The Fed akan melanjutkan pemotongan suku bunga, yang akan menjaga dolar tetap kuat,” ujar Ibrahim, Selasa (4/11/2025). 

Selain itu, shutdown (penutupan) pemerintah Amerika Serikat (AS) juga masih berlangsung dan memasuki hari ke-33 tanpa ada tanda-tanda perbaikan. Shutdown tersebut diperkirakan akan melampaui rekor sebelumnya selama tiga puluh lima hari jika kebuntuan ini berlanjut. 

Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.708 Per Dolar AS Hari Ini (4/11), Asia Bervariasi

Dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan sentimen yang turut mempengaruhi rupiah adalah tingkat inflasi. BPS melaporkan bahwa tingkat inflasi Oktober 2025 mencapai 0,28% secara bulanan (month to month/MtM), naik dari posisi September 2025 yang senilai 0,21%.

Secara tahunan (year on year/YoY) Indonesia mencatatkan inflasi 2,86% YoY per Oktober 2025, naik dari September 2025 dengan inflasi 2,65% YoY. Adapun secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi sebesar 2,10%. 

Ibrahim memperkirakan rupiah pada Rabu (5/11/2025) bergerak fluktuatif, namun ditutup melemah direntang Rp 16.700 – Rp 16.750 per dolar AS.

Selanjutnya: Lewat Program Binus Asia Collaboration, Mahasiswa Siap Go Global Dengan Cara Ini

Menarik Dibaca: Simak Cara Merawat Tubuh dan Mood ala Eskulin untuk Remaja Aktif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×