kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.835   20,00   0,13%
  • IDX 7.196   61,44   0,86%
  • KOMPAS100 1.106   12,55   1,15%
  • LQ45 877   9,19   1,06%
  • ISSI 220   3,21   1,48%
  • IDX30 449   5,23   1,18%
  • IDXHIDIV20 541   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,64   1,31%
  • IDXV30 135   1,63   1,22%
  • IDXQ30 149   1,31   0,89%

Tersengat Sentimen Pemangkasan Suku Bunga, Cek Rekomendasi Saham Perbankan


Rabu, 18 September 2024 / 07:21 WIB
Tersengat Sentimen Pemangkasan Suku Bunga, Cek Rekomendasi Saham Perbankan
ILUSTRASI. Karyawan menghitung uang rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis.(25/7/2024). Mengutip data Bloomberg, Kamis (25/07/2024). Saham-saham perbankan big cap menarik di koleksi di tengah prospek penurunan suku bunga The Fed.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar gembira akan segera datang bagi industri perbankan. Era suku bunga tinggi bakal segera berakhir dimulai dengan bank sentral AS, The Fed, yang kemungkinan besar akan menurunkan suku bunga acuannya pada Federal Open Market Committee (FOMC), besok (18/9). 

Adapun, ekspektasi para analis terhadap penurunan suku bunga acuan The Fed akan terjadi dalam pertemuan bulanan tersebut sebanyak 25 basis poin (bps). Jika benar terjadi, ini merupakan pemangkasan pertama yang dilakukan The Fed sejak 2020.

Hal tersebut pun menjadi angin segar bagi saham-saham perbankan dalam negeri. Pada penutupan perdagangan Selasa (17/9), mayoritas pergerakan saham perbankan mengalami penguatan, baik itu bank konvensional, bank syariah, hingga bank digital.

Baca Juga: Ada Sentimen Insentif Pajak & Pemangkasan Suku Bunga, Cek Rekomendasi Saham Properti

Ambil contoh, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) terjaga menguat 8,39% ke level Rp 3.100 dari hari perdagangan sebelumnya, dan tumbuh 78,16% secara year to date (ytd). Bank berkode saham BRIS itu juga sempat mencetak rekor all time high (ATH) pasca merger yaitu di level Rp 3.180 per saham pada perdagangan sesi pertama.

Dari bank big caps, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memimpin pertumbuhan paling tinggi di perdagangan hari ini. Bank berlogo pita emas ini mengalami penguatan 2,06% dari perdagangan hari sebelumnya menjadi Rp 7.425 per saham.

 

Tak mau kalah, penguatan juga terjadi mayoritas saham-saham bank digital yang dipimpin oleh PT Bank Jago Tbk (ARTO). Di mana, bank digital yang tergabung dalam ekosistem Goto ini mengalami kenaikan 6,41% menjadi Rp 2.990 per saham.

Baca Juga: Kinerja Emiten Konstruksi Dibayangi Suku Bunga, Cek Rekomendasi Saham TOTL dan NRCA

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Adityo Nugroho mengungkapkan jika penurunan suku The Fed diikuti dengan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) tentunya akan berdampak positif bagi industri perbankan tanah air. Sebab, bank berpeluang mengerek Net Interest Margin (NIM) nya.

Seperti diketahui, kala era suku bunga tinggi, perbankan banyak tertekan dengan membengkaknya cost of fund. Alhasil, NIM perbankan pun mau tidak mau mengalami penurunan.

“Jika BI rate turun, maka perbankan akan mengerek turun suku bunga deposito dan tabungan terlebih dahulu sebelum melakukan pemangkasan suku bunga kreditnya,” ujar Adityo.

Baca Juga: BI Tahan Suku Bunga, Ini Rekomendasi Saham Pilihan di Tengah Momentum Rebound IHSG

Tak hanya secara fundamental, Adityo melihat bank bisa jadi diuntungkan terkait pergerakan harga sahamnya, setidaknya untuk jangka panjang. Di mana, ada beberapa bank besar seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang belum mencapai puncak harga pada Maret 2024 lalu.

“Cuma kalau pergerakan saham kita ngak tahu nih, bisa jadi malah sell on news kan?,” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (17/9).



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×