kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.406.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.664   19,00   0,11%
  • IDX 8.640   28,41   0,33%
  • KOMPAS100 1.190   5,25   0,44%
  • LQ45 854   4,57   0,54%
  • ISSI 309   2,52   0,82%
  • IDX30 440   2,31   0,53%
  • IDXHIDIV20 513   4,65   0,91%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 140   1,06   0,76%
  • IDXQ30 141   1,14   0,82%

Sejumlah Valas Asia Tertekan, Apa Penyebabnya?


Kamis, 04 Desember 2025 / 17:16 WIB
Sejumlah Valas Asia Tertekan, Apa Penyebabnya?
ILUSTRASI. Sejumlah mata uang Asia bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (4/12/2025).


Reporter: Wafidashfa Cessarry | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejumlah mata uang Asia bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (4/12/2025).

Mengutip data Bloomberg pukul 16.16 WIB, won Korea (KRW) melemah 0,45% ke 1.472,67 per dolar AS, dolar Singapura (SGD) turun 0,14% ke 1,29 per dolar AS, dan yuan China (CNY) terkoreksi 0,08% ke 7,06 per dolar AS. Rupiah (IDR) juga melemah 0,15% ke 16.653 per dolar AS.

Meski begitu, yen Jepang (JPY) justru menguat 0,21% ke 154,92 per dolar AS, sementara dolar Taiwan (TWD) naik tipis 0,03% ke 31,30 per dolar AS.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menilai, pelemahan valas Asia hari ini cukup janggal mengingat indeks dolar AS masih berada dalam tren menurun. “Memang khusus hari ini perlemahan mata uang Asia memang agak mengherankan di saat indeks dolar AS masih melanjutkan penurunan,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (4/12/2025).

Baca Juga: Rupiah Melemah 0,15% Kamis (4/12), Ini yang Akan Menjadi Pemicu Pergerakan Besok

Menurut Lukman, tren mata uang regional masih ditentukan dinamika domestik masing-masing negara. KRW tertekan oleh outflow akibat prospek pertumbuhan ekonomi Korea Selatan yang lemah dan polemik mega investasi di AS.

JPY bergerak liar dalam rentang lebar karena ketidakpastian kebijakan suku bunga Bank of Japan dan sikap dovish Perdana Menteri Sanae, meski ancaman intervensi tetap menjaga yen agar tidak terpuruk terlalu dalam.

Sementara itu, SGD secara mingguan masih mencatatkan kinerja positif dan diperkirakan tetap berpeluang menguat ke depan apabila tekanan inflasi belum mereda. Adapun TWD secara bertahap kembali melemah ke posisi sebelum isu tarif AS, setelah sebelumnya sempat terapresiasi kuat karena spekulasi politik dagang.

Lukman memperkirakan tren ini tidak akan banyak berubah hingga awal tahun mendatang. Ia menyebut USD/JPY tetap berpotensi melewati 160 tanpa intervensi, dengan rentang ideal di 150–160.

Lalu, USD/KRW, Lukman perkirakan di 1.500–1.550, USD/TWD berada pada kisaran 32–33, sementara USD/SGD diproyeksikan bergerak pada 1,2800–1,2900. “Semua tren ini masih belum akan berubah hingga tahun depan,” kata Lukman.

Baca Juga: IHSG Berpeluang Tembus ke 10.000 di Tahun 2026, Cek Sektor dan Saham Favorit Analis

Selanjutnya: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diproyeksi Hanya 5,1%-5,2% di 2026, Ini Tantangannya

Menarik Dibaca: Promo The Body Shop Super Beauty Week 1-7 Desember 2025, Parfum-Face Wash Diskon 50%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×