Reporter: Issa Almawadi |
JAKARTA. Pertumbuhan kinerja PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) turut mendongkrak pendapatan sang induk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Sayangnya, kenaikan pendapatan ini hanya mampu membuat laba bersih INDF naik 6%.
Tahun lalu, INDF meraup penjualan bersih konsolidasi senilai Rp 50,06 triliun, tumbuh 10,4% dibandingkan Rp 45,33 triliun di 2011. Catatan ini tercantum dalam keterangan yang disampailan INDF kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/3).
ICBP yang masuk dalam grup produk konsumen bermerek (CBP) menyumbang 43% dari total pendapatan INDF di 2012. Selain grup CBP, divisi Agribisnis menyumbang 24% pada pendapatan INDF. Selain itu, divisi distribusi berkontribusi 8% terdorong oleh pertumbuhan penjualan grup CBP. Sementara divisi Bogasari sebesar 25%, yang didorong kenaikan volume penjualan tepung terigu.
Sejalan dengan itu, laba bruto INDF meningkat 7,8% menjadi Rp 13,57 triliun. Akan tetapi, marjin laba bruto susut menjadi 27,1%, dari 27,8% di tahun 2011. "Hal tersebut dikarenakan turunnya kinerja grup Agribisnis sebagai akibat turunnya harga jual rata-rata CPO dan karet," tulis keterangan INDF.
Marjin laba usaha juga mengalami penurunan dari 15,1% menjadi 13,7%. Pasalnya, INDF menanggung kenaikan beban penjualan dan distribusi, serta beban umum dan administrasi. Dus, laba usaha INDF hanya naik 0,3% menjadi Rp 6,87 triliun.
Untungnya INDF masih menerima selisih kurs sebesar Rp 110,91 miliar sehingga laba bersihnya terangkat 6% menjadi Rp 3,26 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 3,08 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News