kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga saham INDF mencetak rekor tertinggi


Kamis, 07 Maret 2013 / 07:51 WIB
Harga saham INDF mencetak rekor tertinggi
ILUSTRASI. Ilustrasi harga emas siang ini di Pegadaian, Selasa 19 Oktober 2021. ANTARA FOTO/FB Anggoro/foc.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Ekspansi agresif PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membuahkan kenaikan harga saham yang signifikan. Kemarin (6/3), harga saham INDF mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah di level Rp 7.850. Meski masih ada potensi naik, saham INDF rawan koreksi.

Adolf Sutrisno, analis AAA Securities mengatakan, harga saham INDF menguat lantaran ekspansinya ke negeri orang. INDF meningkatkan kepemilikan sahamnya di China Minzhong Food Corporation Limited, perusahaan pengolahan makanan asal China dari semula 14,95% menjadi 29,33%. Sebelumnya anak usaha INDF, Indofood Agri Resources Ltd mengakuisisi 50% saham perusahaan pengolahan tebu Brasil.

Dengan puncak harga tertingginya, berarti INDF memberikan return 39,4% sejak akhir 2012. Saham produsen makanan ini juga tumbuh 58,5% dalam setahun. "INDF sedang diterpa beberapa rumor yang melejitkan sahamnya, sehingga rawan pula untuk terkoreksi," kata Kepala Riset Mandiri Sekuritas, Jhon Daniel Rachmat.

Dia menyarankan investor tetap hati-hati dalam menikmati tren kenaikan harga saham. Semua saham yang kini mencapai bergerak naik, rawan terkoreksi.

Alwi Assegaf, analis Universal Broker Indonesia menilai, pemberitaan ekspansi INDF ke luar negeri membuat saham INDF diburu. Secara teknikal, INDF sudah menembus level resistance Rp 7.600 dan kini harga akan terus bergerak di atas level itu. "INDF masih bisa naik lagi, ke target pertama yakni Rp 8.500," ujarnya.

Alwi merekomendasikan beli dengan target Rp 8.500. "Namun, masih ada potensi koreksi ke area support Rp 7.600," jelasnya.

Analis Remax Capital, Lucky Bayu Purnomo justru berpandangan lain. Dia melihat, kenaikan harga saham INDF hanya imbas dari positifnya IHSG. Menurutnya, sejak bulan Mei tahun lalu, harga saham INDF memang berada dalam posisi tren naik. Namun, saat ini harga INDF sudah berada di teritori rawan koreksi karena sudah jenuh beli.

Apalagi, meski mencapai rekor, harga INDF ditutup di level terendah dalam transaksi intraday. Harga transaksi tertinggi INDF di level Rp 7.900, kemarin. Lucky memprediksi, harga INDF bisa melemah ke level Rp 6.900 sehingga dia merekomendasikan jual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×