Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa Wall Street masih melanjutkan koreksi pada perdagangan Kamis (11/10). Namun, tekanan indeks mulai mengendur setelah inflasi Amerika Serikat (AS) lebih kecil dari perkiraan yang menunjukkan tekanan inflasi mereda, dan ini melemahkan kenaikan bunga lebih lanjut The Fed secara lebih agresif.
Mengutip Reuters, hingga pukul 10:20 waktu AS, indeks Dow Jones Industrial Average turun 28,70 poin atau 0,11% menjadi 25.570,04, indeks S&P 500 turun 7,61 poin atau 0,27% ke level 2.778,07. Indeks Nasdaq Composite juga turun 3,93 poin atau 0,05% menjadi 7.418,12.
Indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi AS meningkat 0,1% persen di bulan September 2018. Inflasi ini di bawah perkiraan ekonom yang menebak sebesar 0,2%.
Secara tahunan inflasi AS tercatat 2,3% per September 2018, melambat dari sebesar 2,7% di bulan Agustus 2018.
Imbal hasil US Treasury AS yang naik melebihi 3% tetap menjadi faktor kunci yang melemahkan bursa saham AS.
“Namun setidaknya untuk saat ini, ketakutan inflasi tampaknya mengambil jeda. Ada kecenderungan di pasar untuk overact," kata Art Hogan, Kepala Strategi Pasar B. Riley FBR di New York yang dikutip Reuters.
Lima dari 11 sektor indeks utama di S&P 500 naik. Misal, indeks saham sektor teknologi meningkat 0,65% dan indeks sektor jasa komunikasi naik 0,50%.
Sedangkan indeks saham sektor energi turun 1% karena harga minyak mencapai posisi terendah dalam dua minggu terakhir. Harga minyak turun setelah sebuah laporan industri menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik lebih dari yang diperkirakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News