CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Terkait UMA, BEI imbau emiten jangan normatif


Jumat, 23 Agustus 2013 / 14:59 WIB
Terkait UMA, BEI imbau emiten jangan normatif
ILUSTRASI. Saham-Saham yang Banyak Dilego Asing pada Penghujung Maret 2022


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kemarin (22/8), otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan dua status unusual market activity (UMA) terhadap saham PT Visi Media Utama Tbk (VIVA) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Sebenarnya, perhitungan UMA ini merupakan rahasia dapur BEI.

Tapi, sebagai gambaran, kemarin harga VIVA melonjak 29,1% ke harga Rp 173 per saham. Padahal, dalam dua hari sebelumnya, saham VIVA turun drastis hingga masuk ke jajaran top losers. Hal serupa juga terjadi terhadap saham BRMS.

Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, mengatakan, atas dasar pergerakan itulah maka pihaknya memberikan status UMA terhadap saham VIVA dan BRMS. "Terlepas dari pergerakan pasar yang ekstrim belakangan ini, pergerakan kedua saham itu di luar kewajaran," imbuhnya, Jumat (23/8).

Nah, selaku fasilitator pasar, pihak bursa hanya bisa meminta konfirmasi terhadap emiten yang bersangkutan. Tapi, Hoesen menghimbau supaya jawaban atas konfirmasi yang diminta jangan selalu normatif seperti selama ini. Biasanya, ketika dimintai konfirmasi, emiten yang bersangkutan hanya menanggapinya dengan jawaban seperti 'sepengetahuan kami tidak ada informasi atau fakta material yang mempengaruhi nilai efek perusahaan'.

Tapi, Hoesen menceritakan, pernah ada kejadian ketika emiten yang terkena UMA hanya memberikan jawaban normatif seperti itu ketika dimintai konfirmasi oleh bursa. Namun, tak lama kemudian, emiten tersebut justru menyelenggarakan rights issue dan pembagian dividen interim.

"Jadi, emiten harus berikan respon yang lebih rinci supaya investor menjadi lebih aware," pungkas Hoesen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×