kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terdampak pandemi, laba bersih Bukit Asam (PTBA) anjlok 35% di semester I-2020


Rabu, 30 September 2020 / 12:17 WIB
Terdampak pandemi, laba bersih Bukit Asam (PTBA) anjlok 35% di semester I-2020
ILUSTRASI. Tongkang batubara PTBA


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sepanjang enam bulan pertama 2020 dalam tekanan. Terbukti, laba bersih emiten pertambangan batubara ini ambles 35% menjadi Rp 1,28 triliun di semester I-2020.

Asal tahu saja, pada semester pertama tahun lalu, PTBA berhasil mencatatkan laba bersih hingga Rp 2 triliun. Penurunan bottomline dari perusahaan pelat merah ini seiiring dengan penurunan pendapatan bersih. 

Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan PTBA di akhir Juni 2020 lalu hanya Rp 9,01 triliun, turun 15,09% secara year-on-year (yoy) dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 10,61 triliun.

Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengatakan, meredupnya kinerja PTBA pada semester pertama tidak bisa terlepas dari dampak pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Awal Oktober 2020, PLTS buatan Bukit Asam (PTBA) akan beroperasi di Bandara Soetta

Pandemi membuat permintaan batubara melemah. Tak hanya dari dalam negeri (PLN) tetapi juga membuat ekspor turun. Selain melemahnya permintaan, harga jual batubara juga terkoreksi.

Arviyan mengatakan, sepanjang 2020, harga batubara acuan (HBA) sudah terkoreksi hampir 20%. Di awal tahun harga batubara masih ada di kisaran US$ 66 per ton, namun pada Juni sudah terkikis ke  US$ 52 per ton. 

“Kalau bicara Indonesia Coal Index dan Indeks Newcastle, turunnya sudah 26%-27%. Ini tentunya berdampak terhadap kinerja keuangan kami,” kata dia saat paparan kinerja yang digelar secara virtual, Rabu (30/9).

Secara keseluruhan, penjualan batubara PTBA di enam bulan pertama 2020 mencapai 12,5 juta ton. Terdiri dari penjualan ekspor 5,2 juta ton (41,4%) dan penjualan ke pasar domestik sebanyak 7,3 juta ton, setara 58,6% dari total penjualan.

Realisasi penjualan ini terkoreksi 6,7% dari realisasi penjualan periode yang sama tahun lalu. Dimana volume penjualan batubara PTBA , anggota indeks Kompas100 ini, mencapai 13,4 juta ton saat itu.

Dari sisi produksi, PTBA memproduksi 11,9 juta ton batubara hingga Juni 2020. Bila dibandingkan dengan realisasi per semester I-2019, capaian ini turun 7,03%, di mana saat itu total produksi batubara PTBA mencapai 12,8 juta ton

Selama semester pertama tahun ini, tercatat kapasitas angkutan batubara Bukit Asam mencapai 11,7 juta ton. Jumlah ini tidak banyak berubah dari periode tahun lalu.

Namun, di tengah fluktuasinya harga batubara, PTBA berhasil melakukan sejumlah efisiensi. Salah satunya implementasinya adalah turunnya beban pokok pendapatan hingga 7,1% menjadi Rp 6,42 triliun dari sebelumnya Rp 6,958 triliun.

Baca Juga: Kenaikan harga batubara masih labil, simak rekomendasi saham batubara berikut

Per semester I-2020, jumlah aset Bukit Asam mencapai Rp 26,89 triliun. Jumlah ini terdiri atas liablitas senilai Rp 10,92 triliun dan ekuitas senilai Rp 15,96 triliun. Adapun jumlah kas dan setara kas yang dikempit perusahaan BUMN ini per 30 Juni mencapai Rp 8,64 triliun, naik 63,6% dari posisi Juni 2019.

Direktur Keuangan Bukit Asam Mega Satria menambahkan, posisi kas PTBA saat ini cukup kuat. Terbukti, PTBA masih bisa membayar dividen kepada pemegang saham tanpa ada isu cashflow  ke depan.

Pasca pengumuman hasil kinerja, saham PTBA menurun 1,76% ke level Rp 1.950 pada penutupan perdagangan sesi pertama. 

Selanjutnya: IHSG melemah ke 4.850 pada sesi I hari ini (30/9), asing lepas TLKM, BMRI dan BBRI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×