kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terdampak pandemi Covid-19, kinerja emiten rumahsakit tertekan


Kamis, 06 Agustus 2020 / 20:53 WIB
Terdampak pandemi Covid-19, kinerja emiten rumahsakit tertekan


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Semester I 2020 menjadi bulan yang berat bagi emiten rumahsakit. Mayoritas emiten rumahsakit tertekan dari sisi pendapatan dan laba bersih. 

Kinerja paling lesu dicatatkan oleh PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME). SAME mencatatkan penurunan pendapatan hingga 58,71% menjadi Rp 215,67 miliar. Sementara itu, hingga enam bulan pertama 2020, SAME harus menanggung rugi hingga Rp 47,45 miliar. Padahal di periode yang sama tahun sebelumnya masih mencatatkan laba Rp 4,84 miliar. 

Tidak hanya SAME yang menanggung rugi di semester I 2020. Emiten lain yang menanggung rugi cukup besar adalah PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO). Enam bulan pertama 2020 ini menanggung rugi hingga Rp 130,04 miliar. Padahal di semester I 2019, SILO masih membukukan laba Rp 4,89 miliar. 

Baca Juga: Bisnis Konglomerat Tertekan Pandemi, Sebagian Perusahaan Menderita Kerugian

Mengutip dari keterangan resminya, kinerja SILO tertekan karena kunjungan pasien ke rumahsakit berkurang akibat Covid-19. Di semester I tahun 2020, SILO mencatat jumlah pasien rawat inap hingga 100.298 pasien. Jumlah ini menurun 18,2% dibanding jumlah pasien rawat inap pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 122.572 pasien. 

Sementara itu, pasien rawat jalan pada semester satu tahun 2020 tercatat 1.066.161 pasien, turun 18,7% yoy dari sebelumnya 1.310.856 pasien. 

Emiten rumahsakit yang akhir bulan lalu masuk jajaran LQ45, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), juga mencatatkan penurunan volume rawat inap dan rawat jalan turun masing-masing 11,43% dan 19,72% yoy. 

Baca Juga: Kinerja Emiten LQ45 Terpapar Pandemi, Ini Saham yang Direkomendasikan Analis

Akibatnya, kinerja MIKA kurang memuaskan di semester I 2020 ini. MIKA membukukan pendapatan hingga Rp 1,44 triliun turun 9,03% yoy. Sementara itu, labanya juga turun 19,61% yoy menjadi Rp 288,74 miliar. 

Presiden Direktur CSA Institue Aria Santoso menjelaskan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memang berdampak pada pendapatan emiten rumahsakit di kuartal II 2020. Sehingga, berat bagi emiten-emiten tersebut mencatatkan pertumbuhan di semester I ini. 

Walau pun kinerjanya berat, Aria melihat saham MIKA dan HEAL masih menarik. Sebab, proyeksi keuntungan sampai akhir tahun masih positif. "Target harga MIKA di Rp 2.700 dan HEAL di Rp 3.500," kata Aria kepada Kontan.co.id, Kamis (6/8). 

Baca Juga: Klaim perawatan pasien Covid-19 yang diajukan ke BPJS Kesehatan capai 56.919 klaim

Tidak jauh berbeda, Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Maximilianus Nico Demus juga memandang saham HEAL masih menarik dibanding emiten-emiten lain. Hal ini terdorong HEAL yang termasuk dalam rumahsakit jaringan JKN, sehingga memiliki ruang untuk tetap bertumbuh.  

Sekadar informasi, di semester I 2020, HEAL mencatatkan penurunan pendapatan yang termasuk mini, 3,13% yoy menjadi Rp 1,73 triliun dan labanya terkikis 16,37% menjadi Rp 104,24 miliar. Asal tahu saja, tengah kondisi yang menantang karena pandemi Covid-19, HEAL masih mampu mencatatkan bed occupancy rate di 56,4%.

Adapun secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat beberapa saham emiten rumahsakit masih cenderung baik dari indikatornya, seperti MIKA, HEAL, SILO, dan SAME. Bagi para pelaku trading, Herditya menyarankan untuk memperhatikan level support dan resistance

"MIKA dapat dicermati area Rp 2.520 hingga Rp 2.550, HEAL Rp 3.200 hingga Rp 3.300, SILO Rp 4.900 hingga Rp 5.000,dan SAME Rp 90 hingga Rp 100," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Kamis (6/8). 

Baca Juga: Trafik kunjungan pasien menurun, pendapatan Mitra Keluarga (MIKA) tertekan 8,86%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×