kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Terawang analis nasib IHSG pekan depan


Jumat, 10 Februari 2017 / 19:54 WIB
Terawang analis nasib IHSG pekan depan


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 0,01% ke level 5.371,669 pada perdagangan akhir pekan, Jumat (10/2).

Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, analis Binaartha Parama Sekuritas bilang, IHSG yang terkoreksi tipis sebesar 0,01% lebih disebabkan oleh adanya aksi profit taking dari para pelaku pasar.

Adapun, Bima Setiaji, analis NH Korindo Securities menduga, sentimen dari dalam negeri tidak terlalu banyak berdampak pada pasar. Pasalnya, penurunan indeks lebih disebabkan oleh aksi profit taking beberapa emiten menjelang penutupan perdagangan.

Menurut Nafan, mayoritas indeks Asia ditutup menguat, sementara indeks di Eropa dibuka secara mix dengan kecenderungan menguat. “Saya rasa investor pada ambil aksi profit taking yang menyebabkan IHSG terkoreksi karena mereka sudah mengetahui hasil perilisan data ekonomi transaksi berjalan Indonesia yang mengalami defisit sore ini,” ujarnya.

Sentimen dari luar negeri pun turut mempengaruhi pergerakan indeks. Nafan melihat, pernyataan presiden AS, Donald Trump yang berjanji untuk menerapkan kebijakan penting soal reformasi perpajakan di AS secepatnya, turut menjadi katalis positif menguatnya indeks pekan ini. “Pernyataan Trump inilah yang direspons positif oleh pelaku pasar,” imbuhnya.

Adapun laju indeks yang sempat menguat kemarin Kamis (9/2), menurut Bima, disebabkan oleh laporan data ekonomi China yang membaik, bahkan di luar ekspektasi pasar. “China ekspornya meningkat, ini berarti ada peningkatan demand secara global sehingga investor optimistis,” ungkapnya.

Namun begitu, dia memproyeksi indeks pekan depan bakal cenderung melemah. Pasalnya, pasar akan menanti pidato Yelllen, Presiden The Fed terkait Fed Fund Rate. Menurutnya, jika Fed Fund Rate akan naik, maka akan terjadi capital outflow.

Adapun kontestasi Pilkada DKI Jakarta bakal membuat pasar wait and see. Jika Pilkada sukses, dia memprediksi IHSG bakal ke level 6.000 hingga akhir tahun. Bima memprediksi, indeks pekan depan bakal bergerak di level support 5.330 dan resistance 5.400.

Sementara Nafan optimistis, masih ada ruang bagi IHSG untuk mengalami penguatan. Pasalnya, akan ada rilis data neraca perdagangan yang diperkirakan mengalami surplus. Selain itu, lanjut Nafan, akan ada penetapan suku bunga 7 days (reverse) repo rate oleh Bank Indonesia. Dia memprediksi indeks bakal bergerak di level 5.330 – 5.440. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×