kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Tenaga angin terus menggeser batubara di Eropa


Kamis, 11 Februari 2016 / 21:59 WIB
Tenaga angin terus menggeser batubara di Eropa


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Di saat negara Amerika Serikat berupaya meningkatkan investasi energi bersih, negara - negara di Eropa juga mendorong pemakaian tenaga angin pada pembangkit listrik. Tujuannya sama, yakni mengurangi konsumsi batubara.

Di Eropa, pembangkit listrik tenaga angin mencatat rekor kapasitas terbesar pada tahun 2015. Jerman memimpin pertumbuhan dengan membangun 47% PLTA dari total 12,8 gigawatt. Sementara sumber tenaga lain seperti minyak dan batubara terus mengalami penurunan.

Guntur Tri Hariyanto, analis Pefindo melihat, pembangkit listrik tenaga angin merupakan salah satu alternatif energi yang terus dikejar, terutama di wilayah Eropa. Jerman merupakan salah satu negara yang cukup gencar melakukan investasi di bidang ini, terutama energi tenaga angin offshore.

Dampaknya, pangsa pasar penggunaan batubara akan terus menurun di masa depan, seiring dengan tekanan penggunaan energi bersih. "Prospek permintaan batubara untuk jangka pendek ke menengah masih akan cenderung mengalami tekanan, tetapi masih dalam kadar yang moderat," lanjut Guntur.

Pasalnya, negara - negara berkembang masih membutuhkan batubara sebagai sumber energi mengingat biayanya lebih murah. Terlebih bila pertumbuhan ekonomi global mulai membaik. Maka, permintaan batubara masih akan cukup stabil, terutama didorong dari penggunaan di negara berkembang.

Sedangkan untuk jangka panjang, Guntur menduga, tekanan pada batubara akan semakin berat seiring dengan membesarnya porsi penggunaan energi lebih bersih dan energi terbarukan.

Mengutip Bloomberg, Rabu (10/2) harga batubara kontrak pengiriman April 2016 di ICE Future Exchange bergerak stagnan level US$ 49,15 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×